“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi seseorang, seraya bertanya; "Apakah daging keledai boleh dimakan?". Beliau diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk kedua kalianya dan bertanya; "Apakah daging keledai boleh dimakan?". Beliau tetap diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk ketiga kalianya dan bertanya; "Apakah daging keledai dimusnahkan saja?". Maka beliau memerintahkan seorang penyeru, lalu penyeru itu berseru di hadapan orang banyak: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian memakan daging keledai jinak, karena itu adalah najis" Mendengar itu periuk-periuk ditumpahkan, padahal isinya penuh dengan daging keledai”
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُكِلَتِ الحُمُرُ، ثُمَّ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُكِلَتِ الحُمُرُ، ثُمَّ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُفْنِيَتِ الحُمُرُ، فأمَرَ مُنَادِيًا فَنَادَى في النَّاسِ: إنَّ اللَّهَ ورَسوله يَنْهَيَانِكُمْ عن لُحُومِ الحُمُرِ الأهْلِيَّةِ، فإنَّهَا رِجْسٌ فَأُكْفِئَتِ القُدُورُ، وإنَّهَا لَتَفُورُ باللَّحْمِ