“Tidak beriman seseorang hingga ia menyukai untuk terjadi pada diri saudaranya (atau pada diri tetangganya) apa-apa yang ia sukai untuk terjadi pada dirinya sendiri”

لا يُؤْمِنُ أحَدُكُمْ حتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ (أَوْ قالَ: لِجارِهِ) ما يُحِبُّ لِنَفْسِهِ