وَتَجِيءُ فِتْنَةٌ؛ فَيُرَقِّقُ بَعْضُهَا بَعْضًا وَتَجِيءُ الفِتْنَةُ؛ فَيَقُولُ المُؤْمِنُ: هَذِهِ مُهْلِكَتِي، ثُمَّ تَنْكَشِفُ. وَتَجِيءُ الفِتْنَةُ؛ فَيَقُولُ المُؤْمِنُ: هَذِهِ هَذِهِ. فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ، وَيَدْخُلَ الجَنَّةَ؛ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَاليَوْمِ الآخِرِ
“Dan akan datang fitnah (godaan). Fitnah yang satu membuat fitnah yang lain terasa ringan. Kemudian datanglah fitnah, sehingga orang mukmin berkata, "Inilah yang akan membinasakanku!", kemudian fitnah itu berlalu. Kemudian datang lagi fitnah, maka seorang mukmin berkata, "Ini, ini pasti yang membinasakanku"! Maka barang siapa yang ingin dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, hendaknya ketika kematian menemuinya ia dalam keadaan beriman kepada Allah dan hari akhir”
لا يَذْهَبُ اللَّيْلُ والنَّهارُ حتَّى تُعْبَدَ اللَّاتُ والْعُزَّى، فَقُلتُ: يا رَسولَ اللهِ، إنْ كُنْتُ لأَظُنُّ حِينَ أنْزَلَ اللَّهُ: {هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ} [الصف: 9] أنَّ ذلكَ تامًّا، قالَ: إنَّه سَيَكونُ مِن ذلكَ ما شاءَ اللَّهُ، ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ رِيحًا طَيِّبَةً، فَتَوَفَّى كُلَّ مَن في قَلْبِهِ مِثْقالُ حَبَّةِ خَرْدَلٍ مِن إيمانٍ، فَيَبْقَى مَن لا خَيْرَ فِيهِ، فَيَرْجِعُونَ إلى دِينِ آبائِهِمْ
“Tidaklah hilang siang dan malam hingga Lata dan Uzza kembali disembah. Aku (Aisyah) bertanya, ”Wahai Rasulullah, dalam bagaimana dengan apa yang aku pahami dari firman Allah (yang artinya) : “Diallah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama meskipun orang musyrik membenci” (QS. Shaf: 9). Bukankah ini kesempurnaan tauhid? Rasulullah menjawab, ”Akan terjadi kesempurnaan tauhid sesuai kehendak Allah, lalu allah mengirimkan angin yang baik, kemudian wafatlah setiap orang yang masih memiliki iman di hatinya meski hanya seberat biji sawi. Lalu yang tersisa adalah orang yang tiada kebaikan dalam dirinya, dan mereka kembali kepada agama nenek moyangnya (kesyirikan)”
يَكونُ في آخِرِ الزَّمانِ خَلِيفَةٌ يَقْسِمُ المالَ ولا يَعُدُّهُ
“Akan datang di akhir umatku seorang khalifah yang membagikan harta dan tidak menghitungnya dengan bilangan”
مِنْ خُلَفائِكُمْ خَلِيفَةٌ يَحْثُو المالَ حَثْيًا، لا يَعُدُّهُ عَدَدًا. وفي رِوايَةِ ابْنِ حُجْرٍ: يَحْثِي المالَ
“Akan datang di akhir umatku seorang khalifah yang menciduk harta dengan cidukan tidak menghitungnya dengan bilangan. Dalam riwayat Ibnu Hujr: "yang memberikan harta"”
لَيَفِرَّنَّ النَّاسُ مِنَ الدَّجَّالِ في الجِبالِ، قالَتْ أُمُّ شَرِيكٍ: يا رَسولَ اللهِ، فأيْنَ العَرَبُ يَومَئذٍ؟ قالَ: هُمْ قَلِيلٌ
“Sungguh akan manusia berlari dari Dajjal sampai ke gunung-gunung. Ummu Syarik bertanya, "Wahai Rasulullah, di manakah orang-orang Arab pada hari itu?" Beliau menjawab: "Jumlah mereka sangat sedikit ketika itu".”