ليس السَّنةُ ألَّا يكونَ مَطَرٌ؛ ولكِنَّ السَّنةَ أنْ تُمطِرَ السَّماءُ، ولا تُنبِتَ الأرضُ
“Bukanlah tahun (kelaparan) itu karena tidak turun hujan, tetapi tahun (kelaparan) itu ketika langit menurunkan hujan namun bumi tidak menumbuhkan tumbuh-tumbuhan”
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَرَجَ، فَقَامَ عبدُ اللَّهِ بنُ حُذَافَةَ فَقَالَ: مَن أبِي؟ فَقَالَ: أبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أكْثَرَ أنْ يَقُولَ: سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ علَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ: رَضِينَا باللَّهِ رَبًّا وبالإسْلَامِ دِينًا وبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ
“Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam keluar dari rumahnya, lalu berdirilah Abdullah bin Hudzafah dan ia berkata: "Siapa bapak saya?". Nabi pun menjawab: "Bapakmu adalah Hudzafah". Kemudian semakin banyak pertanyaan-pertanyaan yang demikian sampai Nabi berkata: "Silakan tanyakan kepadaku semau kalian". Maka Umar pun bersimpuh di atas lututnya, kemudian berkata: "Kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam sebagai Nabi kami". Maka orang-orang pun diam”
لا تَقومُ السَّاعةُ حتى يُقبَضَ العِلْمُ، ويَظهَرَ الجَهلُ، ويَكثُرَ الهَرْجُ. قيلَ: وما الهَرْجُ؟ قال: القَتْلُ
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga ilmu dicabut, kebodohan merajalela, dan banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya: apa itu al haraj? Beliau bersabda: peperangan”
من أتى كاهِنا أو عرَّافا فصدّقهُ بما يقولُ فقد كفرَ بما أُنزلَ على محمدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau mendatangi tukang ramal, kemudian ia membenarkannya, maka ia telah kufur pada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”
إذا جاءَ خادِمُ أحدِكم بطَعامِه فليُجلِسْه معه؛ فإنْ لم يُجْلِسْه معه؛ فليُناوِلْه أكلَةً، أو أكلتَيْنِ، أو لُقمَةً أو لُقمَتَيْنِ
“Jika pembantu dari salah seorang kalian datang membawa makanan, maka ajaklah ia duduk bersama untuk makan. Jika ia tidak mau untuk duduk bersama, maka ambilkanlah sebagian makanan tadi untuknya. Atau ambilkan sesuap atau dua suap untuknya"”