أنَّ النَّبيَّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ نهَى أن يُتنفَّسَ في الإناءِ أو يُنفَخَ فيه
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam melarang bernafas di dalam bejana atau meniupnya”
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فإنْ غُبِّيَ علَيْكُم فأكْمِلُوا عِدَّةَ شَعْبَانَ ثَلَاثِينَ
“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal. Jika kalian terhalangi (oleh mendung), maka sempurnakanlah hitungan bulan Sya'ban menjadi 30 hari.”
إنَّ المختلعاتِ والمنتزعاتِ هنَّ المنافقاتُ
“Sesungguhnya para wanita yang mengajukan khulu’ dan melepaskan dirinya dari suaminya (tanpa alasan yang kuat), mereka itulah para wanita munafik”
أنَّ حَمْزَةَ بنَ عَمْرٍو الأسْلَمِيَّ قالَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أأَصُومُ في السَّفَرِ؟ - وكانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ -، فَقالَ: إنْ شِئْتَ فَصُمْ، وإنْ شِئْتَ فأفْطِرْ
“Hamzah bin Amr Al Aslami bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam: "Apakah aku boleh puasa ketika safar?". Dan Hamzah adalah orang yang banyak puasa. Nabi bersabda: "Jika engkau ingin, silakan puasa. Jika engkau ingin, silakan tidak puasa".”
يا بلالُ إذا أَذَّنْتَ فتَرَسَّلْ في أَذَانِكَ وإذا أَقَمْتَ فاحْدُرْ واجعلْ بين أذانِكَ وإقامتِكَ قَدْرَ ما يَفْرُغُ الآكِلُ من أكلِه والشارِبُ من شُرْبِهِ والْمُعْتَصِرُ إذا دخل لقضاءِ حاجتِه ولا تَقُومُوا حتى تَرَوْنِي
“Wahai Bilal, jika engkau adzan maka perlambatlah adzanmu, dan jika engkau iqamah maka percepatlah. Dan jadikanlah di antara keduanya jeda sekadar waktu orang yang sedang makan menyelesaikan makannya dan minumnya dengan tenang, dan sekadar waktu orang yang sedang ada kebutuhan menyelesaikan kebutuhannya dengan tenang. Dan janganlah kalian berdiri hingga kalian melihatku (Rasulullah)”