الجنَّةُ تحتَ أقدامِ الأمَّهاتِ مَن شِئنَ أدْخَلنَ ومَن شِئنَ أخْرَجْنَ
“Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki oleh ibu untuk masuk surga, ia akan masuk surga. Siapa yang dikehendaki oleh ibu untuk keluar dari surga, akan keluar dari surga”
البيِّنةِ على المدَّعي ، واليَمينِ علَى المدَّعى علَيهِ
“Bukti adalah kewajiban penuduh, sumpah adalah kewajiban bagi yang dituduh”
الجنَّةُ تحتَ أقدامِ الأمَّهاتِ مَن شِئنَ أدْخَلنَ ومَن شِئنَ أخْرَجْنَ
“Surga di bawah telapak kaki ibu. Siapa yang dikehendaki oleh ibu untuk masuk surga, ia akan masuk surga. Siapa yang dikehendaki oleh ibu untuk keluar dari surga, akan keluar dari surga”
رُصُّوا صُفُوفَكُمْ ، وَقَارِبُوا بَيْنَهَا ، وَحَاذُوا بِالأعْنَاقِ؛ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنِّي لأَرَى الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ مِنْ خَلَلِ الصَّفِّ ، كَأَنَّهَا الحَذَفُ
“Rapatkanlah shaf-shaf kalian! Dekatkanlah di antara shaf-shaf tersebut! Sejajarkan leher-leher. Demi Dzat Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sesungguhnya aku benar-benar melihat setan masuk dari celah shaf, seakan-akan setan itu anak-anak kambing”
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَرَجَ، فَقَامَ عبدُ اللَّهِ بنُ حُذَافَةَ فَقَالَ: مَن أبِي؟ فَقَالَ: أبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أكْثَرَ أنْ يَقُولَ: سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ علَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ: رَضِينَا باللَّهِ رَبًّا وبالإسْلَامِ دِينًا وبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ
“Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam keluar dari rumahnya, lalu berdirilah Abdullah bin Hudzafah dan ia berkata: "Siapa bapak saya?". Nabi pun menjawab: "Bapakmu adalah Hudzafah". Kemudian semakin banyak pertanyaan-pertanyaan yang demikian sampai Nabi berkata: "Silakan tanyakan kepadaku semau kalian". Maka Umar pun bersimpuh di atas lututnya, kemudian berkata: "Kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam sebagai Nabi kami". Maka orang-orang pun diam”