عن يحيى بن يَعْمَرَ، وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ؛ قَالَا: لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ. فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ. فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ. عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ، وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا
“Dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin 'Abdur-Rahman keduanya berkata: "Kami bertemu dengan Abdullah bin Umar, dan kami bertanya tentang masalah takdir dan keyakinan para pengikut Ma'bad Al Juhani dalam masalah takdir". Kemudian Yahya bin Ya'mar menyebutkan hadits yang sama dengan hadits sebelumnya, dari Umar radhiallahu'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Dengan beberapa tambahan dan pengurangan di dalamnya.”
أنَّ الإسراءَ كان أوَّلُ ليلةِ جمعةٍ من شهرِ رجبَ وهي ليلةُ الرَّغائبَ
“Isra dan Mi'raj terjadi di awal Jum'at dari bulan Rajab, dan itulah malam Raghaib”
عن ابنِ مسعود أنَّه كان على الصَّفا يُلبِّي ويقولُ : يا لسانُ قُلْ خيرًا تغنَمْ , واسكُتْ عن شرٍّ تسلَمْ , من قبل أن تندَمَ فقيل له يا أبا عبدِ الرَّحمنِ , أهذا شيءٌ تقولُه أو شيءٌ سمِعتَه ؟ فقال لا , بل سمِعتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يقولُ : إنَّ أكثرَ خطايا ابنِ آدمَ في لسانِه
“Abdullah bin Mas'ud bertalbiyah di bukit Shafa, kemudian mengatakan: Wahai lisan, katakanlah yang baik, maka engkau akan beruntung. Jika tidak maka diamlah, sebelum engkau menyesalinya. Para sahabat bertanya: wahai Abu Abdirrahman, perkataan yang engkau katakan ini adalah ucapanmu atau engkau mendengar dari orang lain? Ibnu Mas'ud berkata: tidak, bahkan aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: sesungguhnya kesalahan yang paling banyak dilakukan manusia adalah pada lisannya”
نومُ الصَّائمِ عبادةٌ ، وصمتُه تسبيحٌ ، ودعاؤُه مُستجابٌ ، وعملُه مُضاعفٌ
“Tidurnya orang yang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, doanya diijabah, dan amalannya dilipat-gandakan”