نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه
“Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi”
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فإنْ غُمِّيَ علَيْكُم فأكْمِلُوا العَدَدَ
“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal. Jika kalian terhalangi oleh mendung, maka sempurnakanlah hitungan (bulan Sya'ban)”
صُومُوا لِرُؤْيَتِهِ وأَفْطِرُوا لِرُؤْيَتِهِ، فإنْ غُمِّيَ عَلَيْكُمُ الشَّهْرُ فَعُدُّوا ثَلاثِينَ
“Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal. Jika kalian terhalangi oleh mendung, maka sempurnakanlah hitungan (bulan Sya'ban) menjadi 30 hari.”
أفضَلُ الأعمالِ الإيمانُ باللهِ وَحدَه ، ثمَّ الجهادُ ، ثمَّ حَجَّةٌ بَرَّةٌ تفضلُ سائرَ الأعمالِ كما بينَ مطلِعِ الشَّمسِ إلى مغرِبِها
“Amalan apa yang paling adalah iman kepada Allah semata (tauhid), kemudian jihad, kemudian haji yang mabrur. Itu semua mengungguli seluruh amalan yang lain seperti antara tempat terbitnya matahari dan tempat tenggelamnya.”