يا رسولَ اللهِ طوبى لِمَن راكَ وآمَن بكَ قال : طوبى لِمَن رآني وآمَن بي وطوبى ثمَّ طوبى لِمَن آمَن بي ولَمْ يَرَني
“"Wahai Rasulullah, sungguh beruntung bagi orang yang melihatmu dan beriman kepadamu!". Rasulullah bersabda, "Sungguh beruntung, orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Namun lebih beruntung lagi, dan lebih beruntung lagi, bagi orang yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku”
يا رسولَ اللهِ طوبى لِمَن راكَ وآمَن بكَ قال : طوبى لِمَن رآني وآمَن بي وطوبى ثمَّ طوبى لِمَن آمَن بي ولَمْ يَرَني
“"Wahai Rasulullah, sungguh beruntung bagi orang yang melihatmu dan beriman kepadamu!". Rasulullah bersabda, "Sungguh beruntung, orang yang melihatku dan beriman kepadaku. Namun lebih beruntung lagi, dan lebih beruntung lagi, bagi orang yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihatku”
دَعُونِي ما تَرَكْتُكُمْ، إنَّما هَلَكَ مَن كانَ قَبْلَكُمْ بِسُؤَالِهِمْ وَاخْتِلَافِهِمْ علَى أَنْبِيَائِهِمْ، فَإِذَا نَهَيْتُكُمْ عن شيءٍ فَاجْتَنِبُوهُ، وإذَا أَمَرْتُكُمْ بِأَمْرٍ فَأْتُوا منه ما اسْتَطَعْتُمْ
“Biarkan saja apa-apa yang aku biarkan. Karena umat terdahulu binasa ketika banyak bertanya dan banyak menyelisihi Nabi-Nabi mereka. Jika aku melarang sesuatu maka jauhilah, jika aku memerintahkan sesuatu, kerjakanlah sesuai kemampuan kalian”
كان أحبُّ الشرابِ إلى رسول الله صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : الحلوَ الباردَ
“Minuman yang paling disukai oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam adalah yang manis dan dingin”
أن رجلا قال: يا رسول الله أوصني, قال: أوصيك أن تستحي من الله عز وجل كما تستحي رجلا من صالحي قومك
“Ada seorang lelaki yang berkata: wahai Rasulullah, beri aku wasiat (nasehat). Nabi bersabda: aku berwasiat kepada engkau agar malu kepada Allah 'azza wa jalla, sebagaimana malu engkau kepada orang yang paling shalih di tengah kaummu”