آيَةُ الإيمانِ حُبُّ الأنْصارِ، وآيَةُ النِّفاقِ بُغْضُ الأنْصارِ
“Ciri orang beriman adalah mencintai orang Anshar. Ciri orang munafik adalah membenci orang Anshar.”
مَن صَامَ رَمَضَانَ، إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ
“Orang yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
قُلتُ: يا رَسولَ اللهِ، قُلْ لي في الإسْلامِ قَوْلًا لا أسْأَلُ عنْه أحَدًا بَعْدَكَ، وفي حَديثِ أبِي أُسامَةَ غَيْرَكَ، قالَ: قُلْ: آمَنْتُ باللَّهِ، ثم اسْتَقِمْ
“Aku berkata: "Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku suatu perkataan dalam Islam yang aku tidak akan bertanya lagi kepada orang lain setelah engkau". Dalam hadits lain: "...kepada orang selainmu". Rasulullah bersabda: berimanlah kepada Allah (dengan benar) lalu berusahalah untuk istiqamah”
من أحبَّ للهِ وأبغض للهِ وأعطَى للهِ ومنع للهِ فقد استكمل الإيمانَ
“Siapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi harta karena Allah, menahan harta karena Allah, maka telah sempurna imannya”
كان إذا رأى ما يحب قال : الحمدُ للهِ الذي بنعمتِه تتمُّ الصالحاتُ ، و إذا رأى ما يكره قال : الحمدُ للهِ على كلِّ حالٍ
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam jika melihat sesuatu yang beliau sukai, beliau mengucapkan: /alhamdulillaah alladzi bini'matihi tatimmus shaalihaat/ (segala puji bagi Allah yang atas nikmat-Nya amalan-amalan shalih bisa disempurnakan). Dan jika melihat sesuatu yang tidak beliau sukai, beliau mengucapkan: /alhamdulillah 'ala kulli haal/ (segala puji bagi Allah dalam setiap keadaan)”