أُرِيتُكِ في المَنامِ مَرَّتَيْنِ، إذا رَجُلٌ يَحْمِلُكِ في سَرَقَةِ حَرِيرٍ، فيَقولُ: هذِه امْرَأَتُكَ، فأكْشِفُها فإذا هي أنْتِ، فأقُولُ: إنْ يَكُنْ هذا مِن عِندِ اللَّهِ يُمْضِهِ
“Aku diperlihatkan dirimu dalam mimpiku dua kali. Aku melihat ada lelaki yang membawa sebuah wadah sutera yang di dalamnya terdapat wajah engkau (Aisyah). Lalu ia mengatakan: "ini adalah istrimu". Ketika aku buka wadah tersebut, ternyata itu engkau. Maka aku berkata, “Jika ini perintah dari Allah, maka pasti akan terlaksana”
خيرُكُم خَيرُكُم لأَهْلِهِ وأَنا خيرُكُم لأَهْلي ، وإذا ماتَ صاحبُكُم فدَعوهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku. Dan jika teman kalian meninggal, maka doakanlah kebaikan bagi dia.”
خيرُكُم خَيرُكُم لأَهْلِهِ وأَنا خيرُكُم لأَهْلي ، وإذا ماتَ صاحبُكُم فدَعوهُ
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku. Dan jika teman kalian meninggal, maka doakanlah kebaikan bagi dia.”
من أتى كاهِنا أو عرَّافا فصدّقهُ بما يقولُ فقد كفرَ بما أُنزلَ على محمدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau mendatangi tukang ramal, kemudian ia membenarkannya, maka ia telah kufur pada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”