إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى مَيَامِنِ الصُّفُوفِ
“Allah dan para Malaikatnya bershalawat pada orang-orang yang berada di shaf sebelah kanan”
من أكرم سلطانَ اللهِ تباركَ وتعالَى في الدنيا أكرمه اللهُ يومَ القيامةِ ومَن أهان سلطانَ اللهِ عزَّ وجلَّ في الدنيا أهانه اللهُ يومَ القيامةِ
“Barangsiapa yang memuliakan sulthan Allah tabaaraka wa ta'ala di dunia, maka Allah akan memuliakan dia di hari kiamat. Barangsiapa yang menghinakan sulthan Allah 'azza wa jalla di dunia, maka Allah akan menghinakan dia di hari kiamat”
جاءَ جبريلُ عليهِ السَّلامُ إلى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ، فقالَ: يا محمَّدُ، عِش ما شِئتَ فإنَّكَ ميِّتٌ، وأحبِب مَن أحببتَ فإنَّكَ مُفارقُهُ، واعمَل ما شئتَ فإنَّكَ مجزئ بِهِ، ثمَّ قالَ: يا مُحمَّدُ شَرفُ المؤمِنِ قيامُ اللَّيلِ وعزُّهُ استِغناؤُهُ عنِ النَّاسِ
“Malaikat Jibril datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, kemudian ia berkata: Wahai Muhammad, hiduplah semaumu karena engkau akan menjadi mayit. Dan cintailah orang semaumu, karena engkau akan meninggalkannya. Beramallah semaumu, karena semuanya akan dibalas. Kemudian Jibril berkata: Wahai Muhammad, kemuliaan seorang mukmin didapatkan dengan shalat malam, menjaga izzah (kehormatan), dan tidak minta-minta kepada orang lain”
إنَّ المختلعاتِ والمنتزعاتِ هنَّ المنافقاتُ
“Sesungguhnya para wanita yang mengajukan khulu’ dan melepaskan dirinya dari suaminya (tanpa alasan yang kuat), mereka itulah para wanita munafik”
كُنْتُ آتي مع سَلَمَةَ بنِ الأكْوَعِ فيُصَلِّي عِنْدَ الأُسْطُوَانَةِ الَّتي عِنْدَ المُصْحَفِ، فَقُلتُ: يا أبَا مُسْلِمٍ، أرَاكَ تَتَحَرَّى الصَّلَاةَ عِنْدَ هذِه الأُسْطُوَانَةِ، قَالَ: فإنِّي رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَتَحَرَّى الصَّلَاةَ عِنْدَهَا
“Aku (Yazid bin Abi Ubaid) pernah bersama Salamah bin Al Akwa’, lalu ia shalat di sisi (di belakang) tiang yang ada di Al Mushaf. Aku bertanya: ‘Wahai Abu Muslim, aku melihat engkau shalat di belakang tiang ini, mengapa?’. Ia berkata: ‘aku pernah melihat Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam memilih untuk shalat di belakangnya”