أَعْطَى رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَيْبَرَ اليَهُودَ: أَنْ يَعْمَلُوهَا ويَزْرَعُوهَا، ولَهُمْ شَطْرُ ما يَخْرُجُ منها
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kesempatan kepada kaum Yahudi di Khaibar, sehingga mereka dapat bekerja mengolah lahan dan menanaminya. Dan mereka mendapatkan sebagian dari hasil panennya”
أَنَا فَرَطُكُمْ علَى الحَوْضِ، مَن وَرَدَ شَرِبَ، وَمَن شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا، وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي، ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وبيْنَهُمْ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga) kelak. Siapa yang sampai di telaga tersebut, ia pasti bisa minum air dari telaga. Siapa yang minum dari telaga tersebut, ia tidak akan pernah kehausan lagi. Dan akan ditunjukkan kepadaku sekelompok orang yang aku kenali, dan mereka mengenali aku. Namun kemudian terdapat penghalang antara aku dan mereka.”
أنّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قال اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim (Ya Allah untuk-Mu aku puasa, dengan rezeki dari-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”
مَنْ كَفَّ غضبَهُ كَفَّ اللهُ عنهُ عذابَهُ ، ومَنْ خزنَ لسانَهُ سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ ، ومَنِ اعْتَذَرَ إلى اللهِ قَبِلَ اللهُ عُذْرَهُ
“Siapa yang menahan marahnya, Allah akan menahan (mencegah) adzab baginya. Siapa yang memenjarakan lisannya, Allah akan tutup auratnya (aibnya). Siapa yang meminta maaf kepada Allah, Allah akan terima permintaan maafnya”
ما ملأ آدميٌّ وعاءً شرًّا من بطنِه ، بحسْبِ ابنِ آدمَ أُكُلاتٌ يُقِمْنَ صُلبَه ، فإن كان لا محالةَ ، فثُلُثٌ لطعامِه ، و ثُلُثٌ لشرابِه ، و ثُلُثٌ لنفَسِه
“Tidak ada wadah yang lebih buruk daripada perut manusia yang kepenuhan. Hendaknya seseorang mengonsumsi apa yang dapat membuat tulang punggungnya tegak. Jika tidak bisa menahan diri, maka hendaknya 1/3 untuk makanan, 1/3 untuk minuman, dan 1/3 untuk nafas.”