قَنَتَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ شَهْرًا، بَعْدَ الرُّكُوعِ يَدْعُو علَى أحْيَاءٍ مِنَ العَرَبِ
“Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam pernah membaca doa qunut selamat 1 bulan penuh, setelah rukuk, untuk mendoakan keburukan bagi sebagian kabilah Arab”
لا يؤمنُ أحدُكم حتَّى يَكونَ هواهُ تبعًا لمَّا جئتُ بِهِ
“Tidak beriman salah seorang di antara kalian hingga hawa nafsunya tunduk kepada ajaran yang aku bawa”
قلْبٌ ليْسَ فيه شَيءٌ مِنَ الحكمَةِ ، كَبَيْتٍ خَرِبٍ فتعلَّمُوا ، وعَلِّمُوا ، وتفَقَّهوا ، ولا تَمُوتُوا جُهَّالًا ، فإِنَّ اللهَ لَا يَعْذُرُ عَلَى الجهْلِ
“Hati yang tidak terdapat hikmah (ilmu) di dalamnya, seperti rumah yang roboh. Maka belajarlah, pahamilah fikih, dan jangan mati dalam keadaan jahil. Karena Allah tidak memberi udzur terhadap orang yang jahil”
ما من مُسلمٍ يدعو بدعوةٍ ليسَ فيها إثمٌ، ولا قطيعةُ رحمٍ، إلَّا أعطاهُ اللَّهُ بِها إحدى ثلاثٍ : إمَّا أن تعجَّلَ به دعوتُهُ، وإمَّا أن يدَّخرَها لَهُ في الآخرةِ، وإمَّا أن يَصرِفَ عنهُ منَ السُّوءِ مثلَها قالوا: إذًا نُكْثرُ، قالَ: اللَّهُ أَكْثَرُ
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan doa pada Allah yang tidak mengandung dosa dan memutus silaturahmi, melainkan pasti Allah akan beri padanya salah satu dari tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan sesuai dengan doanya, [2] Allah akan menyimpan pengabulannya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan dirinya dari kejelekan yang semisal (dengan permintaannya). Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdoa.” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan doa-doa kalian.”
إنَّ أوَّلَ ما يحاسبُ بِه العبدُ يومَ القيامةِ من عملِه صلاتُه فإن صلحت فقد أفلحَ وأنجحَ وإن فسدت فقد خابَ وخسرَ فإن انتقصَ من فريضة شيئًا قالَ الرَّبُّ تبارك وتعالى انظروا هل لعبدي من تطوُّعٍ فيُكمَّلَ بِها ما أنتقصَ منَ الفريضةِ ثمَّ يَكونُ سائرُ عملِه علَى ذلِك
“Sesungguhnya amalan yang pertama kali dihisab dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik maka ia akan beruntung dan selamat. Namun jika shalat rusak maka ia akan celaka dan merugi. Jika ada sesuatu yang kurang dari shalat-shalat wajibnya, maka Rabb tabaraka wa ta'ala ketika itu akan berfirman: "lihatlah apakah hamba-Ku ini memiliki shalat sunnah?". Ketika itu disempurnakanlah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnah. Dan amalan-amalan yang lain pun demikian”