من حجَّ فلم يرفثْ ولم يفسُقْ ؛ غُفر له ما تقدَّم من ذنبهِ
“Siapa yang berhaji, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”
من حفِظَ على أمَّتي أربعينَ حديثًا من سُنَّتي أدخلتُهُ يومَ القيامةِ في شفاعَتي
“Siapa yang menghafal 40 hadits dari sunnahku, maka aku akan memberikan syafa'atku di hari Kiamat”
لَيَكونَنَّ مِن أُمَّتي أقْوامٌ، يَسْتَحِلُّونَ الحِرَ والحَرِيرَ، والخَمْرَ والمَعازِفَ، ولَيَنْزِلَنَّ أقْوامٌ إلى جَنْبِ عَلَمٍ، يَرُوحُ عليهم بسارِحَةٍ لهمْ، يَأْتِيهِمْ - يَعْنِي الفقِيرَ - لِحاجَةٍ فيَقولونَ: ارْجِعْ إلَيْنا غَدًا، فيُبَيِّتُهُمُ اللَّهُ، ويَضَعُ العَلَمَ، ويَمْسَخُ آخَرِينَ قِرَدَةً وخَنازِيرَ إلى يَومِ القِيامَةِ
“Akan datang kaum dari umatku kelak yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan ma’azif (alat musik). Dan sungguh ada kaum yang akan mendatangi tempat yang terletak di dekat gunung tinggi. Lalu mereka didatangi orang (yaitu orang faqir) yang berjalan kaki untuk suatu keperluan. Lantas kaum tadi berkata : "Kembalilah besok!". Pada malam harinya, Allah menimpakan gunung tersebut kepada mereka. Dan sebagian yang lain dikutuk menjadi monyet dan babi hingga hari kiamat.”
لكلِّ عملٍ شِرَّةٌ ولكلِّ شِرَّةٍ فَترةٌ فمَن كانَت فترتُهُ إلى سنَّتي فقد اهتَدى ومَن كانَت فترتُهُ إلى غيرِ ذلكَ فقَد هلَكَ
“Setiap amalan ada masa semangatnya, dan setiap masa semangat ada masa futurnya. Barangsiapa yang futurnya di atas sunnahku, maka ia telah mendapatkan petunjuk. Barangsiapa yang futurnya bukan di atas sunnahku, maka ia akan binasa”