قَالَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ في مَرَضِهِ الذي لَمْ يَقُمْ منه: لَعَنَ اللَّهُ اليَهُودَ اتَّخَذُوا قُبُورَ أنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ، قَالَتْ عَائِشَةُ: لَوْلَا ذلكَ لَأُبْرِزَ قَبْرُهُ خَشِيَ أنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika sakit menjelang wafatnya: "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai tempat ibadah". Aisyah berkata: "Andai bukan karena sabda beliau ini, tentu akan aku nampakkan (dibuka untuk umum) kuburan beliau, namun beliau khawatir kuburnya dijadikan tempat ibadah"”
ويلٌ للَّذي يحدِّثُ فيَكذِبُ ليُضحِكَ بِه القومَ ، ويلٌ لَه ، ثُمَّ ويلٌ لَه
“Celakalah bagi orang yang berkata-kata, dan untuk membuat orang-orang tertawa ia membuat kedustaan. Celaka baginya, lalu celaka baginya”
إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه
“Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah tangannya. Dan anaknya adalah hasil jerih payahnya.”
إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه
“Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah tangannya. Dan anaknya adalah hasil jerih payahnya.”