إن قامتِ السَّاعةُ وفي يدِ أحدِكم فسيلةٌ فليغرِسْها
“Jika Kiamat telah datang, dan ketika itu kalian memiliki cangkokan tanaman, maka tanamlah”
رَدَّ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ علَى عُثْمَانَ بنِ مَظْعُونٍ التَّبَتُّلَ، ولو أذِنَ له لَاخْتَصَيْنَا
“Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam melarang Utsman bin Mazh’un untuk melakukan tabattul. Andaikan tabattul dibolehkan, sungguh kami akan melakukan kebiri”
إنَّ أكبرَ الكبائرِ الشِّركُ باللهِ ، و عقوقُ الوالدينِ ، و مَنْعُ فضلِ الماءِ ، و مَنْعُ الفَحْلِ
“Sesungguhnya dosa yang paling besar adalah syirik terhadap Allah, durhaka kepada orang tua, melarang orang mengambil air yang berlebih, dan menahan kuda”
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حتَّى يَكْثُرَ فِيكُمُ المَالُ، فَيَفِيضَ حتَّى يُهِمَّ رَبَّ المَالِ مَن يَقْبَلُ صَدَقَتَهُ، وحتَّى يَعْرِضَهُ، فَيَقُولَ الذي يَعْرِضُهُ عليه: لا أَرَبَ لِي
“Tidak akan datang hari Kiamat hingga harta manusia berlimpah. Harta itu terus berlimpah sehingga pemilik harta bingung kepada siapa ia akan bersedekah. Sampai-sampai ia menawarkannya kepada orang-orang, lalu orang yang ditawarkan harta berkata: Aku tidak membutuhkannya!”
لا تُنْكَحُ الأيِّمُ حتَّى تُسْتَأْمَرَ، ولا تُنْكَحُ البِكْرُ حتَّى تُسْتَأْذَنَ قالوا: يا رَسولَ اللَّهِ، وكيفَ إذْنُها؟ قالَ: أنْ تَسْكُتَ
“"Tidak boleh seorang janda dinikahkan sampai ia menyatakan persetujuan dengan lisan, dan tidak boleh seorang perawan dinikahkan sampai ia menyatakan persetujuan". Seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, Bagaimana persetujuan seorang perawan?”. Nabi bersabda: “dengan diamnya ketika ditanya””