لَمَّا قَدِمَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبَّاسٍ الْبَصْرَةَ فَكَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي مُوسَى فَكَتَبَ عَبْدُ اللَّهِ إِلَى أَبِي مُوسَى يَسْأَلُهُ عَنْ أَشْيَاءَ فَكَتَبَ إِلَيْهِ أَبُو مُوسَى إِنِّي كُنْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ فَأَرَادَ أَنْ يَبُولَ فَأَتَى دَمِثًا فِي أَصْلِ جِدَارٍ فَبَالَ ثُمَّ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَرَادَ أَحَدُكُمْ أَنْ يَبُولَ فَلْيَرْتَدْ لِبَوْلِهِ مَوْضِعًا
“Ketika Abdullah bin Abbas datang ke Bashrah, ketika itu dia menceritakan hadits dari Abu Musa, Abdullah menulis surat kepada Abu Musa dalam rangka menanyakan kepadanya tentang beberapa hal. Maka Abu Musa menulis surat kepadanya (sebagai jawaban), sesungguhnya saya pernah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari, lalu beliau ingin buang air kecil, maka beliau mendatangi tempat yang bertanah lunak di bagian bawah dinding, kemudian beliau shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Apabila salah seorang dari kalian hendak buang air kecil, maka hendaklah dia mencari tempat yang bertanah lunak untuk kencingnya".”
عن يحيى بن يَعْمَرَ، وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ؛ قَالَا: لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ. فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ. فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ. عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ، وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا
“Dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin 'Abdur-Rahman keduanya berkata: "Kami bertemu dengan Abdullah bin Umar, dan kami bertanya tentang masalah takdir dan keyakinan para pengikut Ma'bad Al Juhani dalam masalah takdir". Kemudian Yahya bin Ya'mar menyebutkan hadits yang sama dengan hadits sebelumnya, dari Umar radhiallahu'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Dengan beberapa tambahan dan pengurangan di dalamnya.”
عن ابنِ مسعود أنَّه كان على الصَّفا يُلبِّي ويقولُ : يا لسانُ قُلْ خيرًا تغنَمْ , واسكُتْ عن شرٍّ تسلَمْ , من قبل أن تندَمَ فقيل له يا أبا عبدِ الرَّحمنِ , أهذا شيءٌ تقولُه أو شيءٌ سمِعتَه ؟ فقال لا , بل سمِعتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يقولُ : إنَّ أكثرَ خطايا ابنِ آدمَ في لسانِه
“Abdullah bin Mas'ud bertalbiyah di bukit Shafa, kemudian mengatakan: Wahai lisan, katakanlah yang baik, maka engkau akan beruntung. Jika tidak maka diamlah, sebelum engkau menyesalinya. Para sahabat bertanya: wahai Abu Abdirrahman, perkataan yang engkau katakan ini adalah ucapanmu atau engkau mendengar dari orang lain? Ibnu Mas'ud berkata: tidak, bahkan aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: sesungguhnya kesalahan yang paling banyak dilakukan manusia adalah pada lisannya”
إذا أحدَث أحدُكم يومَ الجُمُعةِ فلْيُمسِك على أنفِه ثم لْيَخْرُجْ
“Jika seseorang berhadats di hari Jum'at (di tengah khutbah Jum'at), maka tutuplah hidungnya dan keluar”