إنَّ اللَّهَ وملائِكتَهُ يصلِّونَ على الَّذينَ يصلونَ الصُّفوفَ ومن سدَّ فرجةً رفعَهُ اللَّهُ بِها درجةً
“Sesungguhnya Allah dan para Malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang menyambung shaf, dan orang yang menutup celah pada shaf akan Allah tinggikan derajatnya”
إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ فِي بَطْنِهِ شَيْئًا فَأَشْكَلَ عَلَيْهِ أَخَرَجَ مِنْهُ شَيْءٌ أَمْ لَا فَلَا يَخْرُجَنَّ مِنْ الْمَسْجِدِ حَتَّى يَسْمَعَ صَوْتًا أَوْ يَجِدَ رِيحًا
“Apabila salah seorang dari kalian merasakan sesuatu pada perutnya, lalu ia ragu akan hal tersebut, apakah keluar dari shalat atau tidak, maka janganlah dia keluar dari masjid hingga dia mendengar suara (kentut) atau mendapati baunya.”
جاء جِبْريلُ إلى النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فقال يا مُحمَّدُ عِشْ ما شِئْتَ فإنَّكَ ميِّتٌ واعمَلْ ما شِئْتَ فإنَّك مَجزيٌّ به وأحبِبْ مَن شِئْتَ فإنَّكَ مُفارِقُه واعلَمْ أنَّ شرَفَ المُؤمِنِ قيامُ اللَّيلِ وعِزَّه استغناؤُه عنِ النَّاسِ
“Malaikat Jibril datang kepada Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam, kemudian ia berkata: Wahai Muhammad, hiduplah semaumu karena engkau akan menjadi mayit. Beramallah semaumu, karena semuanya akan dibalas. Dan cintailah orang semaumu, karena engkau akan meninggalkannya. Dan ketahuilah, kemuliaan seorang mukmin didapatkan dengan: shalat malam, menjaga izzah (kehormatan), dan tidak minta-minta kepada orang lain”
إنَّ من شرارِ الناسِ من تُدركُه الساعةُ وهم أحياءٌ ، ومن يتَّخِذِ القبورَ مساجدَ
“Seburuk-buruk manusia adalah yang mendapati hari Kiamat dalam keadaan masih hidup dan orang yang membangun tempat ibadah di kuburan”
أشدُّ النَّاسِ عذَابًا يومَ القيامَةِ، رجُلٌ قتلَه نَبِيٌّ أو قَتلَ نبيًّا، وإمامُ ضلالةٍ ومُمثِّلٌ منَ الممثِّلينَ
“Orang yang paling keras adzabnya di hari Kiamat adalah orang yang dibunuh oleh seorang Nabi atau orang yang membunuh seorang Nabi. Demikian juga seorang pemimpin yang sesat dan orang-orang mengubah-ubah ciptaan Allah”