نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه
“Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi”
نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه
“Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi”
أنَّ رسولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم رأى على عبدِ الرَّحمنِ بنِ عوفٍ أثرَ صفرةٍ فقالَ: ما هذا ؟. فقالَ: إنِّي تزوَّجتُ امرأةً على وزنِ نواةٍ من ذَهبٍ . فقالَ: بارَكَ اللَّهُ لَكَ أولم ولو بشاةٍ
“Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam melihat pada pakaian Abdurrahman bin Auf ada bekas minyak wangi. Nabi bertanya: ada apa ini Abdurrahman? Abdurrahman menjawab: saya baru menikahi seorang wanita dengan mahar berupa emas seberat biji kurma. Nabi bersabda: BAARAKALLAHU LAKA (semoga Allah memberkahimu), kalau begitu adakanlah walimah walaupun dengan seekor kambing”
قالوا يا رَسولَ اللَّهِ، أيُّ الإسْلَامِ أفْضَلُ؟ قالَ: مَن سَلِمَ المُسْلِمُونَ مِن لِسَانِهِ، ويَدِهِ
“Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, orang Islam manakah yang paling utama? Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menjawab: "Orang yang kaum Muslimin selamat dari keburukan lisan dan tangannya"”
كيف أنعَمُ وقد التقَمَ صاحبُ القرنِ القرنَ، وحَنى جَبهتَه، وأَصغَى سَمعَه، ينظُرُ متى يؤمَرُ، قال المُسلمونَ: يا رسولَ اللهِ، فما نقولُ؟ قال: قولوا: حسبُنا اللهُ ونِعمَ الوكيلُ، على اللهِ تَوكَّلْنا
“Bagaimana bisa aku bersenang-senang? Sementara Malaikat peniup sangkakala telah meletakan sangkakala di mulutnya, dan ia pun sudah mendongak, serta memasang pendengarannya baik-baik menunggu izin untuk meniupnya. Kapan pun dia diperintahkan untuk meniup, dia pun akan meniupnya". Kaum Muslimin berkata: "apa yang perlu kami ucapkan wahai Rasulullah?". Nabi bersabda: "ucapkanlah /hasbunallah wa ni'mal wakil, 'alallahi 'tawakkalna/ ”