أربعةُ دنانيرَ : دينارٌ أعطيتَه مسكينًا ، دينارٌ أعطيتَه في رقبةٍ ، دينارٌ أنفقتَه في سبيلِ اللهِ ، و دينارٌ أنفقتَه على أهلِك ؛ أفضلُها الذي أنفقتَه على أهلِك
“Empat jenis dinar: dinar yang engkau berikan kepada orang miskin, dinar yang engkau berikan untuk membebaskan budak, dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, dan dinar yang engkau infakkan untuk keluargamu, yang paling afdhal adalah yang engkau infakkan untuk keluargamu”
خَيْرُ النَّاسِ أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia”
أَرْبَعٌ مَن كُنَّ فيه كانَ مُنَافِقًا خَالِصًا، وَمَن كَانَتْ فيه خَلَّةٌ منهنَّ كَانَتْ فيه خَلَّةٌ مِن نِفَاقٍ حتَّى يَدَعَهَا: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا عَاهَدَ غَدَرَ، وإذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وإذَا خَاصَمَ فَجَرَ. غَيْرَ أنَّ في حَديثِ سُفْيَانَ: وإنْ كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ منهنَّ كَانَتْ فيه خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ
“Empat perkara yang jika dimiliki seseorang, maka ia menjadi orang munafik yang sejati. Siapa yang memiliki salah satu dari sifat ini, maka ia memiliki bagian dari kemunafikan, sampai ia meninggalkannya: [1] jika ia bicara, ia berdusta, [2] jika ia berjanji, ia ingkar janji, [3] jika ia membuat perjanjian, ia berkhianat, [4] jika ia bertikai, ia berbuat curang. Dalam hadits dari Sufyan: Siapa yang memiliki salah satu dari sifat ini, maka ia memiliki bagian dari kemunafikan.”
رَخَّصَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ لِلزُّبَيْرِ وعَبْدِ الرَّحْمَنِ في لُبْسِ الحَرِيرِ، لِحِكَّةٍ بهِمَا
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam membolehkan Az Zubair dan Abdurrahman menggunakan sutera karena penyakit kulit yang mereka derita”