يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ
“Ada tiga hal yang mengantarkan mayit (ke kuburan). Yang dua akan pergi dan yang satu akan tinggal. Tiga hal yang mengantarkan mayit adalah keluarganya, hartanya dan amalnya. Keluarganya dan hartanya akan pergi. Sedangkan amalnya tetap tinggal bersamanya”
الصائمُ في عبادةٍ وإن كان راقدًا على فراشِه
“Orang yang berpuasa itu senantiasa dalam ibadah meskipun sedang tidur di atas ranjangnya”
أَوَّلُ ما يُقْضَى بيْنَ النَّاسِ بالدِّماءِ
“Perkara pertama yang akan diadili dalam masalah hak sesama manusia adalah masalah (tertumpahnya) darah”
مَن كانَتْ عِنْدَهُ مَظْلِمَةٌ لأخِيهِ فَلْيَتَحَلَّلْهُ مِنْها، فإنَّه ليسَ ثَمَّ دِينارٌ ولا دِرْهَمٌ، مِن قَبْلِ أنْ يُؤْخَذَ لأخِيهِ مِن حَسَناتِهِ، فإنْ لَمْ يَكُنْ له حَسَناتٌ أُخِذَ مِن سَيِّئاتِ أخِيهِ فَطُرِحَتْ عليه
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, karena nanti tidak ada gunanya dinar dan dirham. Sebelum datang hari ketika amalan shalih orang tersebut diambil untuk saudaranya. Jika ia tidak memiliki amal shalih lagi, maka diambil dosa-dosa dari orang yang ia zhalimi kemudian ditimpakan kepadanya.”
اطَّلَعْتُ في الجَنَّةِ فَرَأَيْتُ أكْثَرَ أهْلِها الفُقَراءَ، واطَّلَعْتُ في النَّارِ فَرَأَيْتُ أكْثَرَ أهْلِها النِّساءَ
“Aku pernah melihat surga, dan ternyata paling banyak penghuninya dari kalangan orang fakir. Aku pernah melihat neraka dan ternyata paling banyak penghuninya dari kalangan wanita.”