دخل عليَّ أبو بكرٍ وعندي جاريتانِ من جواري الأنصارِ . تُغنِّيانِ بما تقاولت به الأنصارُ ، يوم بُعاثٍ . قالت : وليستا بمُغَنِّيَتَينِ . فقال أبو بكرٍ : أَبمَزمورِ الشيطانِ في بيتِ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ ؟ وذلك في يومِ عيدٍ . فقال رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ : ” يا أبا بكرٍ ! إنَّ لكلِّ قومٍ عيدًا . وهذا عيدُنا
“Abu Bakar mengunjungi rumahku. Ketika itu ada dua jariyah (anak wanita) dari Kaum Anshar yang bernyanyi dengan syair-syair kaum Anshar di hari Bu’ats. Aisyah berkata: “mereka berdua bukan penyanyi”. Maka Abu Bakar berkata: mengapa ada seruling setan di rumah Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam? Ketika itu adalah hari Id. Maka Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: wahai Abu Bakar! Sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan inilah hari raya kita”
لا تَقومُ السَّاعةُ حتى يُقبَضَ العِلْمُ، ويَظهَرَ الجَهلُ، ويَكثُرَ الهَرْجُ. قيلَ: وما الهَرْجُ؟ قال: القَتْلُ
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga ilmu dicabut, kebodohan merajalela, dan banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya: apa itu al haraj? Beliau bersabda: peperangan”
لا تَقومُ السَّاعةُ حتى يُقبَضَ العِلْمُ، ويَظهَرَ الجَهلُ، ويَكثُرَ الهَرْجُ. قيلَ: وما الهَرْجُ؟ قال: القَتْلُ
“Tidak akan terjadi Kiamat hingga ilmu dicabut, kebodohan merajalela, dan banyak terjadi al haraj. Para sahabat bertanya: apa itu al haraj? Beliau bersabda: peperangan”
من أتى كاهِنا أو عرَّافا فصدّقهُ بما يقولُ فقد كفرَ بما أُنزلَ على محمدٍ
“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau mendatangi tukang ramal, kemudian ia membenarkannya, maka ia telah kufur pada apa yang telah diturunkan kepada Muhammad”
إذا جاءَ خادِمُ أحدِكم بطَعامِه فليُجلِسْه معه؛ فإنْ لم يُجْلِسْه معه؛ فليُناوِلْه أكلَةً، أو أكلتَيْنِ، أو لُقمَةً أو لُقمَتَيْنِ
“Jika pembantu dari salah seorang kalian datang membawa makanan, maka ajaklah ia duduk bersama untuk makan. Jika ia tidak mau untuk duduk bersama, maka ambilkanlah sebagian makanan tadi untuknya. Atau ambilkan sesuap atau dua suap untuknya"”