كانَ ينْهانا عن كثيرٍ منَ الإرفاهِ
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam melarang kami terlalu banyak berdandan”
كانَ ينْهانا عن كثيرٍ منَ الإرفاهِ
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam melarang kami terlalu banyak berdandan”
أنَّ الرِّجالَ استأذَنوا رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في ضربِ النِّساءِ فأذِن لهم فضرَبوهنَّ فبات فسمِع صوتًا عاليًا فقال: ما هذا ؟ قالوا: أذِنْتَ للرِّجالِ في ضربِ النِّساءِ فضرَبوهنَّ فنهاهم وقال: ( خيرُكم خيرُكم لأهلِه وأنا مِن خيرِكم لأهلي )
“Ada seorang lelaki yang meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam untuk memukul istrinya. Kemudian Rasulullah izinkan mereka untuk melakukannya, sehingga mereka pun memukul istri-istri mereka. Sampai Nabi mendengar suara yang keras (teriakan dari wanita yang dipukul tersebut). Lalu Nabi mendatanginya dan bertanya: "ada apa ini?". Sang suami menjawab: "bukankah engkau telah mengizinkan untuk memukul para istri?". Kemudian Nabi melarang mereka sambil bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku"”
أنَّ الرِّجالَ استأذَنوا رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في ضربِ النِّساءِ فأذِن لهم فضرَبوهنَّ فبات فسمِع صوتًا عاليًا فقال: ما هذا ؟ قالوا: أذِنْتَ للرِّجالِ في ضربِ النِّساءِ فضرَبوهنَّ فنهاهم وقال: ( خيرُكم خيرُكم لأهلِه وأنا مِن خيرِكم لأهلي )
“Ada seorang lelaki yang meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam untuk memukul istrinya. Kemudian Rasulullah izinkan mereka untuk melakukannya, sehingga mereka pun memukul istri-istri mereka. Sampai Nabi mendengar suara yang keras (teriakan dari wanita yang dipukul tersebut). Lalu Nabi mendatanginya dan bertanya: "ada apa ini?". Sang suami menjawab: "bukankah engkau telah mengizinkan untuk memukul para istri?". Kemudian Nabi melarang mereka sambil bersabda: "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku"”
أنَّه قُطِع أنفُه يومَ الكلابِ فاتَّخذ أنفًا من ورِقٍ ، فأنتن عليه ، فأمره النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم ، فاتَّخذ أنفًا من ذهبٍ
“Bahwa hidung Arfajah terpotong ketika perang al-Kulaib di masa Jahiliyah. Kemudian Arfajah membuat hidung palsu dari perak, namun kemudian daging hidungnya membusuk (karena perak). Maka Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pun memerintahkan Arfajah untuk menggantinya dengan hidung palsu dari emas”