رَأَيْتُ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يَأْكُلُ دَجَاجًا
“Aku pernah melihat Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam makan daging ayam”
أنَّه دفَع مع النَّبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يومَ عَرَفةَ، فسمع النَّبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم وراءه زجرًا شديدًا، وضربًا وصوتًا للإبِلِ، فأشار بسَوطِه إليهم، وقال: أيُّها النَّاسُ عليكم بالسَّكينةِ؛ فإنَّ البِرَّ ليس بالإيضاعِ
“Ia berangkat (untuk wukuf) bersama Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam pada hari Arafah. Lalu Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam mendengar di belakangnya suara teriakan keras, pukulan (terhadap unta), dan suara ringkikan unta. Maka beliau memberi isyarat dengan cambuknya kepada mereka dan bersabda: "Wahai manusia, hendaklah kalian bersikap tenang, karena kebaikan itu tidak ada pada ketergesa-gesaan"”
إنَّ الإسلامَ بَدَأَ غَريبًا وسيعودُ غريبًا فُطَوبى لِلْغُرَبَاءِ قال يا رسولَ اللهِ ومَنِ الغُرَباءُ قال الَّذينَ يَصْلُحُونَ إذا فَسَدَ الناسُ
“Islam datang dalam keadaan asing, dan akan kembali asing lagi kelak. Maka beruntunglah orang yang asing ketika itu". Para sahabat bertanya: “wahai rasulullah siapa yang asing itu (al-Ghuraba)? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: ”Yaitu orang-orang yang mengadakan perbaikan di tengah manusia yang berbuat kerusakan”
إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان وما استكرهوا عليه
“Sesungguhnya Allah telah memaafkan ummatku yang berbuat salah karena tidak sengaja, atau karena lupa, atau karena dipaksa”