يَكُونُ فِي أُمَّتِي خَسْفٌ وَمَسْخٌ وَقَذْفٌ. قَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ , وَهُمْ يَقُولُونَ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ؟ قَالَ: إِذَا ظَهَرَتِ الْقِيَانُ , وَظَهَرَ الرِّبَا , وَشُرِبَتِ الْخَمْرُ , وَلُبِسَ الْحَرِيرُ , كَانَ ذَا عِنْدَ ذَا
“"Di umat ini kelak nanti akan ada (peristiwa) di mana orang-orang ditenggelamkan (ke dalam bumi), dilempari batu dan diubah wajahnya”. Aisyah bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah mereka itu bersyahadat laailaaha illallah?“. Beliau menjawab, “Ya, itu terjadi ketika banyak penyanyi, riba merajalela, khamr banyak diminum, sutra banyak dipakai lelaki, lalu begini dan begitu”.”
عن أبى قبيل قال: كنا عند عبدِ اللهِ بنِ عمرو بنِ العاصِ ، و سُئِلَ أيُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًا القسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فدعا عبدُ اللهِ بصندوقٍ له حِلَقٌ ، قال : فأخرج منه كتابًا قال : فقال عبدُ اللهِ : بينما نحنُ حولَ رسولِ اللهِ نكتبُ ، إذ سُئِلَ رسولُ اللهِ : أىُّ المدينتيْنِ تُفتحُ أولًا القسطنطينيةُ أو روميَّةُ ؟ فقال رسولُ اللهِ : مدينةُ هرقلَ تُفتحُ أولًا : يعني قسطنطينيةَ
“Diriwayatkan oleh Abu Qubai. Ia menuturkan “(pada suatu ketika) kami bersama Abdullah Ibnu Amer Ibnu Al-Ash. Dia ditanya tentang mana yang akan terkalahkan lebih dahulu, antara dua negeri, Konstantinopel atau Romawi. Kemudian ia meminta petinya yang sudah agak lusuh. Lalu ia mengeluarkan sebuah kitab.” Abu Qubai melanjutkan kisahnya: Lalu Abdullah menceritakan: “Suatu ketika kami sedang menulis disisi Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam. Tiba-tiba Beliau ditanya: “Mana yang terkalahkan lebih dahulu, Constantinopel atau Romawi?” Beliau menjawab: “Kota Heraclius-lah yang akan terkalahkan lebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel.”
عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، عَنْ عُمَرَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلم، بنحو حديثهم
“Dari Yahya bin Ya'mar dari Ibnu Umar, dari Umar radhiallahu'anhu, dari Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam, sama dengan hadits sebelumnya.”
أنَّه لبَّى على الصَّفا ، ثمَّ قال : يا لِسانُ ! قُلْ خيرًا تغنَمْ ، أو اصمُتْ تسلَمْ من قبلِ أن تندمَ ، قالوا : يا أبا عبدِ الرَّحمنِ ! هذا شيءٌ تقولُه أو سمِعتَه ؟ قال : لا ، بل سمِعتُ رسولَ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يقولُ : إنَّ أكثرَ خطايا ابنِ آدمَ في لسانِه
“Abdullah bin Mas'ud bertalbiyah di bukit Shafa, kemudian mengatakan: Wahai lisan, katakanlah yang baik, maka engkau akan beruntung. Jika tidak maka diamlah, sebelum engkau menyesalinya. Para sahabat bertanya: wahai Abu Abdirrahman, perkataan yang engkau katakan ini adalah ucapanmu atau engkau mendengar dari orang lain? Ibnu Mas'ud berkata: tidak, bahkan aku mendengar Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: sesungguhnya kesalahan yang paling banyak dilakukan manusia adalah pada lisannya”
أنه ركِبَ خلفَ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ يومًا فقال له رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : يا غلامُ إني مُعَلِّمُكَ كلماتٍ احفظِ اللهَ يَحفظْكَ احفظِ اللهَ تجدْهُ تُجاهَكَ وإذا سألتَ فلتسألِ اللهَ وإذا استعنتَ فاستعنْ باللهِ واعلمْ أنَّ الأمةَ لو اجتمعوا على أن ينفعوك لم ينفعوك إلا بشيءٍ قد كتبهُ اللهُ لك ولو اجتمعوا على أن يَضروك لم يَضروك إلا بشيٍء قد كتبهُ اللهُ عليك رُفعتِ الأقلامُ وجفَّتِ الصُّحفُ
“Suatu hari ia (Ibnu Abbas) membonceng tunggangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda kepadanya: "Wahai bocah, aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat; Jagalah Allah niscaya Dia akan menjagamu, Jagalah Allah niscaya engkau mendapatiNya di hadapanmu. Jika engkau meminta maka mintalah kepada Allah, dan jika engkau memohon pertolongan maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, seandainya umat ini bersatu untuk memberi manfaat kepadamu, niscaya mereka tidak akan mampu memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan padamu. Dan seandainya mereka bersatu untuk mencelakakan dirimu, niscaya mereka tidak akan mampu mencelakakanmu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan padamu. Pena telah diangkat dan lembaran telah kering”