لا إيمانَ لِمَن لا أمانةَ له ، ولا صلاةَ لِمَن لا طُهُورَ له ، ولا دِينَ لِمَن لا صلاةَ له ، ومَوْضِعُ الصلاةِ من الدِّينِ كمَوْضِعِ الرأسِ من الجَسَدِ
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak amanah. Tidak ada shalat bagi orang yang tidak thaharah. Tidak ada agama bagi orang yang tidak shalat. Kedudukan shalat bagi agama seseorang seperti kedudukan kepala bagi jasad.”
إنَّ أهْوَنَ أهْلِ النَّارِ عَذابًا مَن له نَعْلانِ وشِراكانِ مِن نارٍ، يَغْلِي منهما دِماغُهُ كما يَغْلِ المِرْجَلُ، ما يَرَى أنَّ أحَدًا أشَدُّ منه عَذابًا وإنَّه لأَهْوَنُهُمْ عَذابًا
“Penduduk neraka yang paling ringan adzabnya adalah yang memakai dua sandal dari api neraka. Yang membuat otaknya mendidih seperti mendidihnya kawah gunung berapi. Dan ia merasa bahwa dialah penduduk neraka yang paling keras adzabnya. Padahal dia yang paling ringan adzabnya”
تهادُوا فإنَّ الهديةَ تُذهبُ وحرَ الصدرِ ولا تحقرِنَّ جارةٌ لجارَتِها ولو شِقَّ فِرْسِنِ شاةٍ
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah. Karena hadiah itu akan menghilangkan panas di dada. Dan janganlah kalian meremehkan perbuatan baik kepada tetangga walaupun berupa sepotong kaki kambing”
تهادُوا فإنَّ الهديةَ تُذهبُ وحرَ الصدرِ ولا تحقرِنَّ جارةٌ لجارَتِها ولو شِقَّ فِرْسِنِ شاةٍ
“Hendaknya kalian saling memberi hadiah. Karena hadiah itu akan menghilangkan panas di dada. Dan janganlah kalian meremehkan perbuatan baik kepada tetangga walaupun berupa sepotong kaki kambing”
كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقْسِمُ, فَيَعْدِلُ, وَيَقُولُ: اَللَّهُمَّ هَذَا قَسْمِي فِيمَا أَمْلِكُ, فَلَا تَلُمْنِي فِيمَا تَمْلِكُ وَلَا أَمْلِكُ
“Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam selalu membagi jatah menginap terhadap para istrinya dengan adil. Beliau bersabda, ’Ya Allah, inilah pembagianku sesuai dengan yang aku mampui, maka janganlah Engkau mencela dengan apa yang Engkau kuasai namun tidak aku mampui'”