Menampilkan 276-280 of 373

كنتُ مع النَّجَداتِ، فأَصَبْتُ ذُنوبًا لا أَراها إلَّا مِنَ الكَبائرِ، فذَكَرْتُ ذلكَ لابنِ عُمَرَ، قال: ما هي؟ قُلْتُ: كذا وكذا، قال: ليستْ هذهِ مِنَ الكَبائرِ؛ هُنَّ تِسْعٌ، الكَبائرُ تِسْعٌ: الإشراكُ باللهِ، وقَتْلُ نَسَمَةٍ، والفِرارُ مِنَ الزَّحفِ، وقَذْفُ المُحْصَنةِ، وأكْلُ الرِّبا، وأكْلُ مالِ اليتيمِ، وإلحادٌ في المسجدِ، والَّذي يَستَسخِرُ، وبُكاءُ الوالدينِ مِنَ العُقوقِ. قال لي ابن عمر: أتفرق من النَّارَ وَتُحِبُّ أَنْ تَدْخُلَ الْجَنَّةَ؟ قُلْتُ: إي واللهِ، قال: أَحَيٌّ والِدُكَ؟ قُلْتُ: عندي أُمِّي، قال: فواللهِ لو أَلَنْتَ لها الكلامَ، وأطعمْتَها الطَّعامَ؛ لَتَدْخُلَنَّ الجَنَّةَ ما اجتَنَبْتَ الكبائرَ

“Dahulu aku (Thaysalah) pernah bersama orang-orang Nejed. Lalu aku melakukan suatu dosa yang aku anggap dosa besar. Maka aku kabarkan hal itu kepada Ibnu Umar. Ia bertanya: dosa apa yang kau lakukan. Aku berkata: aku lakukan ini dan itu. Ibnu Umar berkata: itu bukan dosa besar. Dosa besar ada 9 : syirik kepada Allah, membunuh jiwa, kabur dari perang, menuduh wanita baik-baik berzina, makan riba, memakan harta anak yatim, melakukan penyimpangan di masjid, tidak membayar upah pekerja, membuat orang tua menangis karena perbuatan durhaka. Ibnu Umar berkata kepadaku: apakah engkau ingin menjauhkan diri dari neraka dan ingin masuk surga? Aku berkata: tentu saja. Ibnu Umar berkata: apakah orang tuamu masih hidup? Aku menjawab: ibuku masih hidup. Ibnu Umar berkata: Demi Allah, andaikan engkau lembutkan perkataanmu kepada ibumu, engkau berikan ia makan, sungguh engkau akan masuk surga selama menjauhkan diri dari dosa besar”

أَنَّ أَسْمَاءَ بِنْتَ أَبِي بَكْرٍ دَخَلَتْ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَيْهَا ثِيَابٌ رِقَاقٌ فَأَعْرَضَ عَنْهَا عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ يَا أَسْمَاءُ إِنَّ الْمَرْأَةَ إِذَا بَلَغَتِ الْمَحِيضَ لَمْ تَصْلُحْ أَنْ يُرَى مِنْهَا إِلَّا هَذَا وَهَذَا وَأَشَارَ إِلَى وَجْهِهِ وَكَفَّيْهِ

“Asma’ binti Abu Bakar pernah menemui Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam dengan memakai pakaian yang tipis. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berpaling darinya dan bersabda, “wahai Asma’, sesungguhnya seorang wanita itu jika sudah haidh (sudah baligh), tidak boleh terlihat dari dirinya, kecuali ini dan ini”, beliau menunjuk wajahnya dan kedua telapak tangannya””

أعجزُ النَّاسِ من عجزَ عنِ الدُّعاءِ ، وأبخلُ النَّاسِ من بخلَ بالسَّلامِ

“Orang yang paling lemah adalah yang malas berdoa. Orang yang paling bakhil adalah yang pelit mengucapkan salam”

يا نِساءَ المُسْلِماتِ، لا تَحْقِرَنَّ جارَةٌ لِجارَتِها، ولو فِرْسِنَ شاةٍ

“Wahai wanita Muslimah, janganlah kalian meremehkan perbuatan baik kepada tetangga walaupun berupa (menghadiahkan) kaki kambing”

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ، ومَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أوْ لِيَصْمُتْ

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah mengganggu tetangganya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka muliakanlah tamunya. Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka ucapkanlah yang baik atau diam”

Menampilkan 276-280 dari 373