مَن كَانَتْ له مَظْلِمَةٌ لأخِيهِ مِن عِرْضِهِ أَوْ شيءٍ، فَلْيَتَحَلَّلْهُ منه اليَومَ، قَبْلَ أَنْ لا يَكونَ دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ، إنْ كانَ له عَمَلٌ صَالِحٌ أُخِذَ منه بقَدْرِ مَظْلِمَتِهِ، وإنْ لَمْ تَكُنْ له حَسَنَاتٌ أُخِذَ مِن سَيِّئَاتِ صَاحِبِهِ فَحُمِلَ عليه
“Orang yang pernah menzalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shalih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal shalih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zhalimi.”
إنَّ الشَّيطانَ قد يَئِسَ أن تُعْبَدُ الأصنامُ في أرضِ العَربِ ، ولكنَّهُ سَيَرضى منكُم بدونِ ذلكَ بالمحقَّراتِ ، وهيَ الموبِقاتُ يومَ القيامةِ
“Sesungguhnya setan telah putus asa membuat orang-orang menyembahnya di Jazirah Arab. Namun setan akan menggoda mereka dengan hal selain itu (kesyirikan), yaitu dengan hal-hal yang dianggap remeh. Namun akan menjadi akhir yang buruk di hari Kiamat.”
إيَّاكُم و استماعَ المعازفِ و الغناءِ، فإنَّهما يُنبتانِ النِّفاقِ في القلبِ كما يُنبتُ الماءُ البقلَ
“Tinggalkanlah mendengar musik dan nyanyian. Karena keduanya menumbuhkan nifaq di dalam hati sebagaimana air menumbuhkan tunas bawang”
لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ فِيهَا أَبْصَارَهُمْ حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ
“Seorang pezina tidak dikatakan mukmin ketika sedang berzina, dan seorang peminum khamar tidak dikatakan mukmin ketika sedang minum-minum dan seorang pencuri tidak dikatakan mukmin ketika sedang mencuri dan seorang yang merampas hak orang agar pandangan manusia tertuju kepadanya tidak sempurna imannya ketika dia merampasnya”
تَجَشَّأَ رجلٌ عند النبيِّ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّم فقال كُفَّ عنا جُشاءَكَ، فإن أكثرَهم شِبَعًا في الدنيا أَطْوَلُهم جُوعًا يومَ القيامةِ
“Ada seorang yang bersendawa di sisi Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam. Maka beliau bersabda: Tahanlah sendawamu agar tidak terdengar oleh kami. Karena orang yang paling banyak kenyangnya di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya di hari kiamat”