أَلا أدُلُّكُمْ علَى ما يَمْحُو اللَّهُ به الخَطايا، ويَرْفَعُ به الدَّرَجاتِ؟ قالُوا بَلَى يا رَسولَ اللهِ، قالَ: إسْباغُ الوُضُوءِ علَى المَكارِهِ، وكَثْرَةُ الخُطا إلى المَساجِدِ، وانْتِظارُ الصَّلاةِ بَعْدَ الصَّلاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّباطُ. وليسَ في حَديثِ شُعْبَةَ ذِكْرُ الرِّباطِ. وفي حَديثِ مالِكٍ ثِنْتَيْنِ فَذَلِكُمُ الرِّباطُ، فَذَلِكُمُ الرِّباطُ
“Maukah kalian aku beritahukan sesuatu yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat kalian?. Para sahabat menjawab: “Tentu, wahai Rasulullah!”. Beliau bersabda: "menyempurnakan wudhu ketika kondisi sulit, memperbanyak langkah ke masjid, serta menunggu dari shalat yang satu ke shalat yang lain, karena itulah ribath, itulah ribath, itulah ribath””
إِنَّكُمُ اليومَ في زَمانٍ كَثِيرٍ عُلَماؤُهُ ، قَلِيلٍ خُطَباؤُهُ ، مَنْ تركَ عُشرَ ما يعرفُ فقد هُوَى ، و يأتي من بعدَ زمانٍ كَثِيرٌ خُطَباؤُهُ ، قَلِيلٌ عُلَماؤُهُ ، مَنِ استمسكَ بعُشرِ ما يعرفُ فقد نجَا
“Sesungguhnya kalian (para sahabat) berada pada zaman yang banyak ulamanya dan sedikit tukang ceramahnya. Barangsiapa meninggalkan 1/10 ilmu saja yang ia ketahui maka ia akan sesat. Namun akan datang setelah kalian, suatu masa yang banyak tukang ceramahnya namun sedikit ulamanya. Barangsiapa berpegang teguh pada 1/10 ilmu saja yang ia ketahui, ia akan selamat”
أنَّ امرأةً قالت لِعائِشةَ: أتَجزي إحدانا صَلاتَها إذا كانت حائِضًا؟ قالت: أحَروريَّةٌ أنتِ؟! قد كُنَّا نَحيضُ عِندَ رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فلا يَأمُرُنا بقَضاءِ الصَّلاةِ
“Datang seorang wanita lalu bertanya kepada 'Aisyah: Apakah kami perlu mengganti shalat kami ketika sudah suci?” ‘Aisyah menjawab, “Apakah engkau seorang wanita Haruriyah (Khawarij)? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu‘alaihi wasallam, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengganti shalat.”
أنَّ امرأةً قالت لِعائِشةَ: أتَجزي إحدانا صَلاتَها إذا كانت حائِضًا؟ قالت: أحَروريَّةٌ أنتِ؟! قد كُنَّا نَحيضُ عِندَ رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فلا يَأمُرُنا بقَضاءِ الصَّلاةِ
“Datang seorang wanita lalu bertanya kepada 'Aisyah: Apakah kami perlu mengganti shalat kami ketika sudah suci?” ‘Aisyah menjawab, “Apakah engkau seorang wanita Haruriyah (Khawarij)? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu‘alaihi wasallam, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengganti shalat.”
كنتُ خلفَ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ يومًا قال يا غلامُ ، إني أعلِّمُك كلماتٍ : احفَظِ اللهَ يحفَظْك ، احفَظِ اللهَ تجِدْه تُجاهَك ، إذا سألتَ فاسألِ اللهَ ، وإذا استعنْتَ فاستعِنْ باللهِ ، واعلمْ أنَّ الأمةَ لو اجتمعتْ على أن ينفعوك بشيءٍ ، لم ينفعوك إلا بشيءٍ قد كتبه اللهُ لك ، وإنِ اجتمعوا على أن يضُرُّوك بشيءٍ لم يضُروك إلا بشيءٍ قد كتبه اللهُ عليك ، ( رُفِعَتِ الأقلامُ وجَفَّتِ الصُّحُفَ
“Aku pernah membonceng tunggangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam pada suatu hari, beliau bersabda: "Wahai bocah, sesungguhnya aku akan mengajarimu beberapa kalimat; jagalah Allah niscaya Ia menjagamu, jagalah Allah niscaya kau menemui-Nya dihadapanmu, bila kau meminta, mintalah pada Allah dan bila kau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah, ketahuilah sesungguhnya seandainya ummat bersatu untuk memberimu manfaat, mereka tidak akan memberi manfaat apa pun selain yang telah ditakdirkan Allah untukmu dan seandainya bila mereka bersatu untuk membahayakanmu, mereka tidak akan membahayakanmu sama sekali kecuali yang telah ditakdirkan Allah padamu, pena-pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering. (maksudnya takdir telah ditetapkan)”