Menampilkan 31-35 of 144

يا نبي الله أرأيت إن قامت علينا أمراء يسألونا حقهم ويمنعونا حقنا فما تأمرنا فأعرض عنه ثم سأله فأعرض عنه ثم سأله في الثانية أو في الثالثة فجذبه الأشعث بن قيس وقال اسمعوا وأطيعوا فإنما عليهم ما حملوا وعليكم ما حملتم

“Wahai Nabi Allah bagaimana menurutmu bila diangkat bagi kami pemimpin-pemimpin yang menuntut segala hak mereka, tetapi mereka tidak menunaikan hak-hak kami? apa perintahmu untuk kami wahai Rasulullah?”. Maka Rasulullah berpaling darinya, sampai ia tanyakan tiga kali namun Rasulullah tetap berpaling darinya. Kemudian Al Asy’ats bin Qais menariknya dan berkata: “Kewajibanmu hanya mendengar dan taat, sesungguhnya mereka akan mempertanggung-jawabkan apa yang dibebankan atas mereka, dan kalian juga akan mempertanggung-jawabkan apa yang dibebankan atas kalian”

إنَّ المختلعاتِ والمنتزعاتِ هنَّ المنافقاتُ

“Sesungguhnya para wanita yang mengajukan khulu’ dan melepaskan dirinya dari suaminya (tanpa alasan yang kuat), mereka itulah para wanita munafik”

أنَّ حَمْزَةَ بنَ عَمْرٍو الأسْلَمِيَّ قالَ للنبيِّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أأَصُومُ في السَّفَرِ؟ - وكانَ كَثِيرَ الصِّيَامِ -، فَقالَ: إنْ شِئْتَ فَصُمْ، وإنْ شِئْتَ فأفْطِرْ

“Hamzah bin Amr Al Aslami bertanya kepada Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam: "Apakah aku boleh puasa ketika safar?". Dan Hamzah adalah orang yang banyak puasa. Nabi bersabda: "Jika engkau ingin, silakan puasa. Jika engkau ingin, silakan tidak puasa".”

أنَّ الحارِثَ بنَ هِشامٍ رَضِيَ اللَّهُ عنْه سَأَلَ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ فقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، كيفَ يَأْتِيكَ الوَحْيُ؟ فقالَ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ: أحْيانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الجَرَسِ، وهو أشَدُّهُ عَلَيَّ، فيُفْصَمُ عَنِّي وقدْ وعَيْتُ عنْه ما قالَ، وأَحْيانًا يَتَمَثَّلُ لِيَ المَلَكُ رَجُلًا فيُكَلِّمُنِي فأعِي ما يقولُ قَالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا وَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ وَإِنَّ جَبِينَهُ لَيَتَفَصَّدُ عَرَقًا

“Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Wahai Rasulullah, bagaimana cara wahyu turun kepadamu?". Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pun menjawab: "Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng, dan cara ini yang paling berat untukku. Kemudian suara tersebut pun terhenti, sehingga aku bisa memahami apa yang diwahyukan. Dan terkadang datang Malaikat dalam rupa seorang laki-laki, lalu ia berbicara kepadaku. Maka aku pun mengikuti apa yang ia ucapkan". Aisyah berkata: "Sungguh aku pernah melihat turunnya wahyu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu hari yang sangat dingin, lalu terhenti. Dan aku lihat dahi beliau mengucurkan keringat".”

عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ قَالَ فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَجَّةً وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ

“Yahya bin Ya'mar berkata: "Ketika Ma'bad mulai berbicara tentang takdir, kami pun mengingkari hal itu. Ketika aku dan Humaid bin 'Abdur-Rahman Al-Himyari pergi untuk Haji ..." redaksi hadits sama dengan hadits sebelumnya secara makna dan sanad. Dengan beberapa tambahan dan pengurangan di dalamnya.”

Menampilkan 31-35 dari 144