أَعْطَى رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَيْبَرَ اليَهُودَ: أَنْ يَعْمَلُوهَا ويَزْرَعُوهَا، ولَهُمْ شَطْرُ ما يَخْرُجُ منها
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan kesempatan kepada kaum Yahudi di Khaibar, sehingga mereka dapat bekerja mengolah lahan dan menanaminya. Dan mereka mendapatkan sebagian dari hasil panennya”
إنَّ مِن حُسنِ إسلامِ المرءِ تركَه ما لا يَعنيه
“Sesungguhnya di antara ciri bagusnya Islam seseorang adalah ia meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat baginya”
أَنَا فَرَطُكُمْ علَى الحَوْضِ، مَن وَرَدَ شَرِبَ، وَمَن شَرِبَ لَمْ يَظْمَأْ أَبَدًا، وَلَيَرِدَنَّ عَلَيَّ أَقْوَامٌ أَعْرِفُهُمْ وَيَعْرِفُونِي، ثُمَّ يُحَالُ بَيْنِي وبيْنَهُمْ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga) kelak. Siapa yang sampai di telaga tersebut, ia pasti bisa minum air dari telaga. Siapa yang minum dari telaga tersebut, ia tidak akan pernah kehausan lagi. Dan akan ditunjukkan kepadaku sekelompok orang yang aku kenali, dan mereka mengenali aku. Namun kemudian terdapat penghalang antara aku dan mereka.”
أتاني جبريلُ عليه السلامُ فقال يا محمدُ إنَّ اللهَ عزَّ وجلَّ يقرأُ عليك السلامَ ويقولُ وعزَّتي وجلالي لا أُعذِّبُ أحدًا يُسمى باسْمِك يا محمدُ بالنارِ
“Malaikat Jibril 'alaihissalam mendatangiku, kemudian ia berkata: wahai Muhammad, sesungguhnya Allah 'Azza wa Jalla mengirim salam untukmu dan Allah berfirman: Demi Kemuliaan-Ku dan Keagungan-Ku, Aku tidak akan mengadzab di neraka siapapun yang menggunakan namamu sebagai namanya wahai Muhammad”
مَن أنظَرَ مُعسِرًا، فله بكُلِّ يَومٍ مِثلُه صَدَقةٌ، قال: ثم سَمِعتُه يقولُ: مَن أنظَرَ مُعسِرًا، فله بكُلِّ يَومٍ مِثلَيهِ صَدَقةٌ، قُلتُ: سَمِعتُك يا رسولَ اللهِ تقولُ: مَن أنظَرَ مُعسِرًا فله بكُلِّ يَومٍ مِثلُه صَدَقةٌ، ثم سَمِعتُك تقولُ: مَن أنظَرَ مُعسِرًا، فله بكُلِّ يَومٍ مِثلَيهِ صَدَقةٌ، قال له: بكُلِّ يَومٍ صَدَقةٌ قَبلَ أنْ يَحِلَّ الدَّينُ، فإذا حلَّ الدَّينُ فأنْظَرَهُ، فله بكُلِّ يَومٍ مِثلَيهِ صَدَقةٌ
“Barangsiapa yang melonggarkan pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut dianggap sedekah. ِ Aku (Buraidah) mendengar beliau bersabda: Barangsiapa yang melonggarkan pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut dianggap sedekah. ِMaka aku berkata: Wahai Rasulullah, aku mendengar engkau berkata: Barangsiapa yang melonggarkan pelunasan hutang bagi orang yang kesulitan membayar, maka setiap hari penundaannya tersebut dianggap sedekah. Maka Nabi menjelaskan: setiap hari penundaannya tersebut dianggap sedekah sampai datang temponya. Ketika datang tempo pembayaran lalu ia beri kelonggaran lagi, maka ia mendapatkan pahala dua kali lipat sedekah setiap harinya”