ما اسْتَجَارَ عَبْدٌ مِنَ النارِ سبعَ مراتٍ في يَوْمٍ إلَّا قالتِ النارُ : يا رَبِّ إِنَّ عَبْدَكَ فُلانًا قَدِ اسْتَجَارَكَ مِنِّي فَأَجِرْهُ ، و لا يَسْأَلُ اللهَ عَبْدٌ الجنةَ في يَوْمٍ سبعَ مراتٍ ، إلَّا قالتِ الجنةُ : يا رَبِّ إِنَّ عَبْدَكَ فُلانًا سألَنِي فَأَدْخِلْهُ
“Tidaklah seorang hamba meminta perlindungan dari neraka sebanyak 7 kali dalam satu hari, kecuali neraka akan berkata: wahai Rabb-ku, sesungguhnya si Fulan telah meminta perlindungan-Mu dariku, maka berilah ia perlindungan. Tidaklah seorang hamba meminta kepada Allah untuk masuk surga sebanyak 7 kali dalam satu hari, kecuali surga akan berkata: wahai Rabb-ku, sesungguhnya si Fulan telah meminta aku, maka masukkanlah ia kepadaku (surga)”
مَن أحبَّ فِطرتي فليَستنَّ بِسنَّتي ، ومِن سنَّتيَ النِّكاحُ
“Siapa yang mencintai sunnahku, maka hendaknya teladanilah sunnahku. Di antara sunnahku adalah menikah.”
إِنَّكُمُ اليومَ في زَمانٍ كَثِيرٍ عُلَماؤُهُ ، قَلِيلٍ خُطَباؤُهُ ، مَنْ تركَ عُشرَ ما يعرفُ فقد هُوَى ، و يأتي من بعدَ زمانٍ كَثِيرٌ خُطَباؤُهُ ، قَلِيلٌ عُلَماؤُهُ ، مَنِ استمسكَ بعُشرِ ما يعرفُ فقد نجَا
“Sesungguhnya kalian (para sahabat) berada pada zaman yang banyak ulamanya dan sedikit tukang ceramahnya. Barangsiapa meninggalkan 1/10 ilmu saja yang ia ketahui maka ia akan sesat. Namun akan datang setelah kalian, suatu masa yang banyak tukang ceramahnya namun sedikit ulamanya. Barangsiapa berpegang teguh pada 1/10 ilmu saja yang ia ketahui, ia akan selamat”
أنَّ امرأةً قالت لِعائِشةَ: أتَجزي إحدانا صَلاتَها إذا كانت حائِضًا؟ قالت: أحَروريَّةٌ أنتِ؟! قد كُنَّا نَحيضُ عِندَ رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فلا يَأمُرُنا بقَضاءِ الصَّلاةِ
“Datang seorang wanita lalu bertanya kepada 'Aisyah: Apakah kami perlu mengganti shalat kami ketika sudah suci?” ‘Aisyah menjawab, “Apakah engkau seorang wanita Haruriyah (Khawarij)? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu‘alaihi wasallam, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengganti shalat.”
أنَّ امرأةً قالت لِعائِشةَ: أتَجزي إحدانا صَلاتَها إذا كانت حائِضًا؟ قالت: أحَروريَّةٌ أنتِ؟! قد كُنَّا نَحيضُ عِندَ رَسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، فلا يَأمُرُنا بقَضاءِ الصَّلاةِ
“Datang seorang wanita lalu bertanya kepada 'Aisyah: Apakah kami perlu mengganti shalat kami ketika sudah suci?” ‘Aisyah menjawab, “Apakah engkau seorang wanita Haruriyah (Khawarij)? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi shallallahu‘alaihi wasallam, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengganti shalat.”