أنّ النبيَّ صلى الله عليه وسلم كان إذا أفطر قال اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت
“Biasanya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam ketika berbuka membaca doa: Allahumma laka shumtu wa ‘alaa rizqika afthartu fataqabbal minni, innaka antas samii’ul ‘aliim (Ya Allah untuk-Mu aku puasa, dengan rezeki dari-Mu aku berbuka, maka terimalah puasaku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui)”
مَنْ كَفَّ غضبَهُ كَفَّ اللهُ عنهُ عذابَهُ ، ومَنْ خزنَ لسانَهُ سترَ اللهُ عَوْرَتَهُ ، ومَنِ اعْتَذَرَ إلى اللهِ قَبِلَ اللهُ عُذْرَهُ
“Siapa yang menahan marahnya, Allah akan menahan (mencegah) adzab baginya. Siapa yang memenjarakan lisannya, Allah akan tutup auratnya (aibnya). Siapa yang meminta maaf kepada Allah, Allah akan terima permintaan maafnya”
اثنتانِ يكرهُهُما ابنُ آدمَ :الموتُ ؛ والموتُ خيرٌ مِن الفِتنةِ ، ويكرَه قِلَّةَ المالِ ؛ وقِلَّةُ المالِ أقلُّ للحِسابِ
“Ada dua perkara yang dibenci oleh manusia: [1] maut, padahal maut lebih baik dari pada terkena fitnah (kesesatan; kesyirikan) [2] manusia juga membenci sedikitnya harta, padahal sedikitnya harta itu memperingan hisab”
ما ذئبانِ جائعانِ أُرسلا في غنمٍ، بأفسدَ لها من حرصِ المرءِ على المالِ والشرفِ، لدِينه
“Dua ekor serigala yang dilepas kepada seekor kambing, itu tidak lebih merusak daripada ambisi manusia terhadap harta dan kedudukan, yang itu akan merusak agamanya”