ما أخشى عليكُم الفَقرَ ، و لكنِّي أخشَى عليكُم التَّكاثُرَ ، و ما أخشَى عليكم الخطأَ ، و لكنِّي أخشَى عليكُم التَّعمُّدَ
“Aku tidak khawatirkan kefakiran atas kalian, yang aku khawatirkan adalah kalian bermegah-megahan. Aku tidak khawatirkan ketidak-sengajaan kalian, yang aku khawatirkan adalah kesengajaan kalian.”
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُكِلَتِ الحُمُرُ، ثُمَّ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُكِلَتِ الحُمُرُ، ثُمَّ جَاءَهُ جَاءٍ، فَقَالَ: أُفْنِيَتِ الحُمُرُ، فأمَرَ مُنَادِيًا فَنَادَى في النَّاسِ: إنَّ اللَّهَ ورَسوله يَنْهَيَانِكُمْ عن لُحُومِ الحُمُرِ الأهْلِيَّةِ، فإنَّهَا رِجْسٌ فَأُكْفِئَتِ القُدُورُ، وإنَّهَا لَتَفُورُ باللَّحْمِ
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam didatangi seseorang, seraya bertanya; "Apakah daging keledai boleh dimakan?". Beliau diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk kedua kalianya dan bertanya; "Apakah daging keledai boleh dimakan?". Beliau tetap diam. Kemudian orang itu datang lagi untuk ketiga kalianya dan bertanya; "Apakah daging keledai dimusnahkan saja?". Maka beliau memerintahkan seorang penyeru, lalu penyeru itu berseru di hadapan orang banyak: "Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian memakan daging keledai jinak, karena itu adalah najis" Mendengar itu periuk-periuk ditumpahkan, padahal isinya penuh dengan daging keledai”
كُنَّا مع بُرَيْدَةَ في غَزْوَةٍ في يَومٍ ذِي غَيْمٍ، فَقَالَ: بَكِّرُوا بصَلَاةِ العَصْرِ؛ فإنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ قَالَ: مَن تَرَكَ صَلَاةَ العَصْرِ فقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ
“Dahulu kami bersama Buraidah pada suatu peperangan di hari yang mendung. Beliau berkata: Bersegeralah untuk melakukan shalat. Karena Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda: siapa yang meninggalkan shalat ashar, akan terhapus semua amalannya”
من حجَّ فلم يرفثْ ولم يفسُقْ ؛ غُفر له ما تقدَّم من ذنبهِ
“Siapa yang berhaji, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”