قال الله عز وجل: وعزتي لا أجمع لعبدي أمنين ولا خوفين، إن هو أمنني في الدنيا أخفته يوم أجمع فيه عبادي، وإن هو خافني في الدنيا أمنته يوم أجمع فيه عبادي
“Allah 'azza wa jalla berfirman: demi kemuliaan-Ku, tidak akan terkumpul pada diri hamba-Ku dua rasa takut dan dua rasa aman; siapa yang merasa aman (dari adzab) Ku di dunia maka Aku jadikan ia ketakutan di hari kiamat. Dan siapa yang takut kepadaKu di dunia, Aku akan berikan rasa aman di hari kiamat”
سُئِلَ النبيُّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ عن أشْيَاءَ كَرِهَهَا، فَلَمَّا أُكْثِرَ عليه غَضِبَ، ثُمَّ قَالَ لِلنَّاسِ: سَلُونِي عَمَّا شِئْتُمْ قَالَ رَجُلٌ: مَن أبِي؟ قَالَ: أبُوكَ حُذَافَةُ فَقَامَ آخَرُ فَقَالَ: مَن أبِي يا رَسولَ اللَّهِ؟ فَقَالَ: أبُوكَ سَالِمٌ مَوْلَى شيبَةَ فَلَمَّا رَأَى عُمَرُ ما في وجْهِهِ قَالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، إنَّا نَتُوبُ إلى اللَّهِ عزَّ وجلَّ
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam ditanya mengenai dengan pertanyaan-pertanyaan yang beliau tidak sukai. Ketika terlalu banyak pertanyaan yang seperti itu, beliau pun marah. Kemudian berkata kepada orang-orang: "Silakan tanyakan kepadaku semau kalian!". Lalu seorang lelaki bertanya: "Siapa bapak saya?". Nabi pun menjawab: "Bapakmu adalah Hudzafah"" Seorang lelaki yang lain bertanya lagi: "Siapa bapakku wahai Rasulullah?". Nabi pun menjawab: "Bapakmu adalah Salim, pembantu dari Syaibah"". Ketika Umar melihat raut wajah Nabi, Umar berkata: "wahai Rasulullah, kami semua bertaubat kepada Allah 'azza wa jalla”
مَنِ اتَّبَعَ جَنَازَةَ مُسْلِمٍ، إيمَانًا واحْتِسَابًا، وكانَ معهُ حتَّى يُصَلَّى عَلَيْهَا ويَفْرُغَ مِن دَفْنِهَا، فإنَّه يَرْجِعُ مِنَ الأجْرِ بقِيرَاطَيْنِ، كُلُّ قِيرَاطٍ مِثْلُ أُحُدٍ، ومَن صَلَّى عَلَيْهَا ثُمَّ رَجَعَ قَبْلَ أنْ تُدْفَنَ، فإنَّه يَرْجِعُ بقِيرَاطٍ
“Siapa yang mengantarkan jenazah seorang Muslim, karena iman dan mencari pahala, dan ia bersama mayit mulai dari menyalatkannya sampai ia dimakamkan. Maka ia pulang dengan membawa pahala dua qirath. Satu qirath sama semisal dengan guhung Uhud. Siapa yang sekedar menyalatkan jenazah kemudian dia langsung pulang sebelum mayit dimakamkan, ia pulang dengan membawa pahala satu qirath”