لا تَقدَّموا الشهرَ بيَومٍ ولا يومينِ . إلا أن يوافقَ ذلكَ صومًا كانَ يصومُهُ أحدُكم ، صوموا لرؤيتِهِ وأفطِروا لرؤيتِهِ ، فإن غمَّ عليكُم فعدُّوا ثلاثينَ ثم أفطِروا
“Janganlah kalian mendahulukan puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali orang yang terbiasa puasa dan bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan. Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal. Jika terhalangi oleh mendung, maka sempurnakanlah hitungan (bulan Ramadhan) menjadi 30 hari, lalu berbukalah.”
اجْتَنِبُوا السَّبْعَ المُوبِقَاتِ قالوا: يا رَسُولَ اللَّهِ، وَما هُنَّ؟ قالَ: الشِّرْكُ باللَّهِ، وَالسِّحْرُ، وَقَتْلُ النَّفْسِ الَّتي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بالحَقِّ، وَأَكْلُ الرِّبَا، وَأَكْلُ مَالِ اليَتِيمِ، وَالتَّوَلِّي يَومَ الزَّحْفِ، وَقَذْفُ المُحْصَنَاتِ المُؤْمِنَاتِ الغَافِلَاتِ
“Jauhilah 7 dosa besar! Para sahabat bertanya: wahai Rasulullah, apa saja itu? Nabi bersabda: berbuat syirik terhadap Allah, sihir, membunuh jiwa yang Allah haramkan kecuali dengan hak, memakan riba, memakan anak yatim, kabur dari peperangan, menuduh wanita baik-baik berzina”
أَوَّلُ ما يُقْضَى بيْنَ النَّاسِ بالدِّماءِ
“Perkara pertama yang akan diadili dalam masalah hak sesama manusia adalah masalah (tertumpahnya) darah”
قلتُ يا رسولَ اللَّهِ من أسعدُ النَّاسِ بشفاعتِك يومَ القيامةِ فقال النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ لقد ظننتُ يا أبا هريرةَ أن لا يسألُني عن هذا الحديثِ أحدٌ أولى منكَ لما رأيتُ من حرصِك على الحديثِ أسعدُ النَّاسِ بشفاعتي يومَ القيامةِ من قال لا إلهَ إلَّا اللَّهُ خالصًا من نفسِهِ
“Aku (Abu Hurairah) mengatakan: wahai Rasulullah, siapa orang yang paling berbahagia karena mendapatkan syafa'atmu di hari kiamat? Nabi menjawab: sungguh aku sudah mengira wahai Abu Hurairah bahwa engkaulah orang pertama yang akan menanyakannya, karena aku melihat bertapa besar semangatmu terhadap hadits. Orang yang paling berbahagia karena mendapatkan syafa'atku di hari kiamat at adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallah jujur dari hatinya”