لا يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بامْرَأَةٍ إلَّا مع ذِي مَحْرَمٍ فَقامَ رَجُلٌ، فقالَ: يا رَسولَ اللَّهِ، امْرَأَتي خَرَجَتْ حاجَّةً، واكْتُتِبْتُ في غَزْوَةِ كَذا وكَذا، قالَ: ارْجِعْ فَحُجَّ مع امْرَأَتِكَ
“Tidak boleh seorang laki-laki berduaan dengan perempuan kecuali dengan mahramnya. Lalu berdiri seorang lelaki, ia berkata: wahai Rasulullah, istriku akan pergi berhaji sedangkan aku sudah terdaftar untuk ikut perang ini dan itu. Nabi bersabda: pulanglah dan temani istrimu berhaji”
ما من مُسْلِمَيْنِ يَلْتَقِيانِ فَيَتَصافَحانِ إِلَّا غُفِرَ لهُما قبلَ أنْ يَتَفَرَّقَا
“Tidaklah dua orang muslim yang bertemu lalu berjabat tangan, melainkan dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah”
قالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ في مَرَضِهِ الذي لَمْ يَقُمْ منه: لَعَنَ اللَّهُ اليَهُودَ والنَّصَارَى، اتَّخَذُوا قُبُورَ أنْبِيَائِهِمْ مَسَاجِدَ قالَتْ: فَلَوْلَا ذَاكَ أُبْرِزَ قَبْرُهُ، غيرَ أنَّه خُشِيَ أنْ يُتَّخَذَ مَسْجِدًا
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda ketika sakit menjelang wafatnya: "Allah melaknat Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan Nabi mereka sebagai tempat ibadah". Aisyah berkata: "Andai bukan karena sabda beliau ini, tentu akan aku nampakkan (dibuka untuk umum) kuburan beliau, namun beliau khawatir kuburnya dijadikan tempat ibadah"”