Menampilkan 36-40 of 1297

كُلُّ سُلامَى مِنَ النَّاسِ عليه صَدَقَةٌ، كُلَّ يَومٍ تَطْلُعُ فيه الشَّمْسُ، قالَ: تَعْدِلُ بيْنَ الاثْنَيْنِ صَدَقَةٌ، وتُعِينُ الرَّجُلَ في دابَّتِهِ فَتَحْمِلُهُ عليها، أوْ تَرْفَعُ له عليها مَتاعَهُ صَدَقَةٌ، قالَ: والْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ، وكُلُّ خُطْوَةٍ تَمْشِيها إلى الصَّلاةِ صَدَقَةٌ، وتُمِيطُ الأذَى عَنِ الطَّرِيقِ صَدَقَةٌ

“Pada setiap sendi dari manusia ada kewajiban sedekah. Setiap hari yang matahari masih terbit ketika itu, jika seseorang melerai pertikaian antara dua orang, seseorang membantu orang lain naik tunggangannya, atau mengangkut barang-barangnya di atas tunggangan tersebut, itu sedekah. Ucapan yang baik adalah sedekah. Dan setiap langkah yang dilakukan seseorang menuju shalat adalah sedekah, menyingkirkan gangguan dari jalan adalah sedekah”

كانَ النَّبيُّ يرفعُ صوتَه بالقرآنِ وَكانَ المشرِكونَ إذا سمعوا صوتَه سبُّوا القرآنَ ومن جاءَ بِه فَكانَ النَّبيُّ يخفضُ صوتَه بالقرآنِ ما كانَ يسمعُه أصحابُه فأنزلَ اللَّهُ عزَّ وجلَّ ولا تَجْهَرْ بصَلاتِكَ ولا تُخَافِتْ بِها وابتغِ بينَ ذلِك سبيلًا

“Nabi shallallahu'alaihi wasallam biasanya meninggikan suaranya ketika membaca Al-Qur'an. Dan ketika orang-orang musyrik mendengar suara bacaan beliau, mereka akan menghina Al-Qur'an dan orang yang membawanya (yaitu Rasulullah). Maka Nabi shallallahu'alaihi wasallam pun mulai merendahkan suaranya sebatas terdengar oleh para sahabatnya. Kemudian Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat: "Dan salatlah kamu jangan dengan suara keras dan jangan terlalu pelan, namun carilah jalan di antara kedunya" (QS. Al Isra: 110)”

كانَ النَّبيُّ يرفعُ صوتَه بالقرآنِ وَكانَ المشرِكونَ إذا سمعوا صوتَه سبُّوا القرآنَ ومن جاءَ بِه فَكانَ النَّبيُّ يخفضُ صوتَه بالقرآنِ ما كانَ يسمعُه أصحابُه فأنزلَ اللَّهُ عزَّ وجلَّ ولا تَجْهَرْ بصَلاتِكَ ولا تُخَافِتْ بِها وابتغِ بينَ ذلِك سبيلًا

“Nabi shallallahu'alaihi wasallam biasanya meninggikan suaranya ketika membaca Al-Qur'an. Dan ketika orang-orang musyrik mendengar suara bacaan beliau, mereka akan menghina Al-Qur'an dan orang yang membawanya (yaitu Rasulullah). Maka Nabi shallallahu'alaihi wasallam pun mulai merendahkan suaranya sebatas terdengar oleh para sahabatnya. Kemudian Allah 'azza wa jalla menurunkan ayat: "Dan salatlah kamu jangan dengan suara keras dan jangan terlalu pelan, namun carilah jalan di antara kedunya" (QS. Al Isra: 110)”

لَيَأْتِيَنَّ علَى النَّاسِ زَمانٌ يَطُوفُ الرَّجُلُ فيه بالصَّدَقَةِ مِنَ الذَّهَبِ، ثُمَّ لا يَجِدُ أحَدًا يَأْخُذُها منه، ويُرَى الرَّجُلُ الواحِدُ يَتْبَعُهُ أرْبَعُونَ امْرَأَةً، يَلُذْنَ به، مِن قِلَّةِ الرِّجالِ وكَثْرَةِ النِّساءِ

“Sungguh akan datang suatu zaman dimana ada seorang lelaki yang berkeliling menawarkan sedekah berupa emas namun ia tidak mendapatkan seorangpun yang sudi mengambilnya, dan akan ada seorang lelaki yang diikuti oleh empat puluh wanita yang ingin merasakan kenikmatan bersamanya karena saking sedikitnya jumlah kaum lelaki saat itu dan banyaknya jumlah kaum wanita.”

إني أُحَرّجُ حقّ الضعيفينِ : اليتيمُ والمرأَةُ

“Aku menganggap fatal pelalaian hak terhadap dua orang yang lemah: yaitu anak yatim dan wanita”

Menampilkan 36-40 dari 1297