مَنْ أُصيبَ بِمُصيبَةٍ ، فذَكَرَ مُصيبَتَهُ ، فأحدَثَ استرْجاعًا وإِنْ تقادَمَ عهدُها ، كتَبَ اللهُ لَهُ مِنَ الأجْرِ مثلَهُ يومَ أُصِيبَ

“Siapa yang pernah tertimpa suatu musibah. Kemudian setelah itu ia teringat musibah tersebut dan ia mengucapkan istirja' (innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'un) walaupun sudah lama berlalu, maka Allah akan mencatat pahala baginya semisal yang ia dapatkan ketika mendapat musibah”

من وقَّرَ صاحبَ بِدعةٍ فقد أعانَ علَى هَدمِ الإسلامِ

“Siapa yang memuliakan ahlul bid'ah, maka ia telah membantu menghancurkan Islam”

من وقَّرَ صاحبَ بِدعةٍ فقد أعانَ علَى هَدمِ الإسلامِ

“Siapa yang memuliakan ahlul bid'ah, maka ia telah membantu menghancurkan Islam”

إذا ماتَ صاحبُ بدعةٍ فقد فُتِحَ في الإسلامِ فَتحٌ

“Jika meninggal satu orang ahlul bid'ah, maka Islam telah diberikan satu kemenangan”

حَلَّتْ شفاعتي لِأُمَّتِي ، إلا صاحِبَ بِدْعَةٍ

“Syafa'atku akan diberikan untuk umatku, kecuali ahlul bid'ah”