كلُّ ذنوبٍ يؤخِرُ اللهُ منها ما شاءَ إلى يومِ القيامةِ إلَّا البَغيَ وعقوقَ الوالدَينِ ، أو قطيعةَ الرَّحمِ ، يُعجِلُ لصاحبِها في الدُّنيا قبلَ المَوتِ
“Setiap dosa akan diakhirkan oleh Allah ta'ala adzabnya hingga hari Kiamat, sesuai dengan kehendak-Nya. Kecuali kezaliman, durhaka kepada orang tua atau memutus tali silaturahmi. Akan dijadikan hukumannya di dunia sebelum matinya”
مَنْ سُئِلَ عَنْ عِلْمٍ فَكَتَمَهُ أَلْجَمَهُ اللَّهُ بِلِجَامٍ مِنْ نَارٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Barangsiapa yang ditanya tentang suatu ilmu, lalu ia sembunyikan ilmu tersebut, maka Allah akan memakaikan tali kekang dari api kepadanya di hari Kiamat”
أبو بَكْرٍ في الجنَّةِ ، وعمرُ في الجنَّةِ ، وعُثمانُ في الجنَّةِ ، وعليٌّ في الجنَّةِ ، وطَلحةُ في الجنَّةِ والزُّبَيْرُ في الجنَّةِ ، وعبدُ الرَّحمنِ بنُ عوفٍ في الجنَّةِ ، وسعدُ بنُ أبي وقَّاصٍ في الجنَّةِ ، وسَعيدُ بنُ زيدٍ في الجنَّةِ ، وأبو عُبَيْدةَ بنُ الجرَّاحِ في الجنَّةِ
“Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa'ad bin Abi Waqqash di surga, Sa’id bin Zaid di surga, Abu Ubaidah bin Al Jarrah di surga”
عشَرةٌ في الجنَّةِ : أبو بكرٍ في الجنَّةِ وعُمَرُ في الجنَّةِ وعُثمانُ في الجنَّةِ وعلِيٌّ في الجنَّةِ والزُّبيرُ في الجنَّةِ وطَلحةُ في الجنَّةِ وابنُ عوفٍ في الجنَّةِ وسعدٌ في الجنَّةِ وسعيدُ بنُ زيدٍ في الجنَّةِ وأبو عُبَيدةَ بنُ الجرَّاحِ في الجنَّةِ
“Sepuluh orang akan masuk surga: Abu Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az-Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa'ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id (bin Zaid) di surga, Abu Ubaidah bin Al Jarrah di surga”
أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ خَرَجَ، فَقَامَ عبدُ اللَّهِ بنُ حُذَافَةَ فَقَالَ: مَن أبِي؟ فَقَالَ: أبُوكَ حُذَافَةُ ثُمَّ أكْثَرَ أنْ يَقُولَ: سَلُونِي فَبَرَكَ عُمَرُ علَى رُكْبَتَيْهِ فَقَالَ: رَضِينَا باللَّهِ رَبًّا وبالإسْلَامِ دِينًا وبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ نَبِيًّا فَسَكَتَ
“Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam keluar dari rumahnya, lalu berdirilah Abdullah bin Hudzafah dan ia berkata: "Siapa bapak saya?". Nabi pun menjawab: "Bapakmu adalah Hudzafah". Kemudian semakin banyak pertanyaan-pertanyaan yang demikian sampai Nabi berkata: "Silakan tanyakan kepadaku semau kalian". Maka Umar pun bersimpuh di atas lututnya, kemudian berkata: "Kami ridha Allah sebagai Rabb kami, Islam sebagai agama kami dan Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam sebagai Nabi kami". Maka orang-orang pun diam”