مَن حَجَّ هذا البَيْتَ، فَلَمْ يَرْفُثْ، ولَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَومِ ولَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji di Baitullah ini, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, maka ia akan pulang ke negerinya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya”
مَن حَجَّ هذا البَيْتَ، فَلَمْ يَرْفُثْ، ولَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كما ولَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji di Baitullah ini, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, maka ia akan pulang ke negerinya seperti bayi yang dilahirkan oleh ibunya”
في الجنَّةِ ما لا عَينٌ رَأتْ، ولا أُذُنٌ سمِعَتْ، ولا خطَرَ على قَلبِ بَشَرٍ
“Di surga terdapat sesuatu (kenikmatan) yang belum pernah ada mata melihatnya, belum pula ada telinga pernah mendengarnya, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia”
إنَّ أهْوَنَ أهْلِ النَّارِ عَذابًا مَن له نَعْلانِ وشِراكانِ مِن نارٍ، يَغْلِي منهما دِماغُهُ كما يَغْلِ المِرْجَلُ، ما يَرَى أنَّ أحَدًا أشَدُّ منه عَذابًا وإنَّه لأَهْوَنُهُمْ عَذابًا
“Penduduk neraka yang paling ringan adzabnya adalah yang memakai dua sandal dari api neraka. Yang membuat otaknya mendidih seperti mendidihnya kawah gunung berapi. Dan ia merasa bahwa dialah penduduk neraka yang paling keras adzabnya. Padahal dia yang paling ringan adzabnya”
إنَّ أهْلَ الجَنَّةِ يَتَرَاءَوْنَ أهْلَ الغُرَفِ مِن فَوْقِهِمْ، كما يَتَرَاءَوْنَ الكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الغَابِرَ في الأُفُقِ، مِنَ المَشْرِقِ أوِ المَغْرِبِ، لِتَفَاضُلِ ما بيْنَهُمْ قالوا يا رَسولَ اللَّهِ تِلكَ مَنَازِلُ الأنْبِيَاءِ لا يَبْلُغُهَا غَيْرُهُمْ، قالَ: بَلَى والذي نَفْسِي بيَدِهِ، رِجَالٌ آمَنُوا باللَّهِ وصَدَّقُوا المُرْسَلِينَ
“Sesungguhnya penduduk surga, bisa saling melihat dengan ahlul ghurfah (penduduk surga yang tinggi tingkatannya). Sebagaimana mereka melihat bintang yang terang di langit, yang memancarkan cahaya di ufuk dari timur ke barat. Karena mereka penduduk surga itu bertingkat-tingkat. Para sahabat bertanya: “wahai Rasulullah, apakah tingkatan yang tinggi itu adalah tempatnya para Nabi dan tidak bisa digapai oleh selain mereka?”. Rasulullah menjawab: “(tidak demikian), bahkan demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, itu adalah tempatnya orang-orang yang beriman (dengan benar) kepada Allah dan membenarkan ajaran para Rasul”.”