مَن أَتَى هذا البَيْتَ، فَلَمْ يَرْفُثْ، وَلَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كما وَلَدَتْهُ أُمُّهُ. [وفي رواية]: مَن حَجَّ فَلَمْ يَرْفُثْ، وَلَمْ يَفْسُقْ
“Siapa yang datang ke Baitullah ini, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, maka ia akan pulang ke negerinya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya. Dalam riwayat lain: "siapa yang berhaji, dan ia tidak melakukan rafats dan ia tidak melakukan kefasikan ..."”
مَن حَجَّ هذا البَيْتَ، فَلَمْ يَرْفُثْ، ولَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَومِ ولَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji di Baitullah ini, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, maka ia akan pulang ke negerinya seperti hari ia dilahirkan oleh ibunya”
مَن حَجَّ هذا البَيْتَ، فَلَمْ يَرْفُثْ، ولَمْ يَفْسُقْ، رَجَعَ كما ولَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa yang berhaji di Baitullah ini, dan ia tidak melakukan rafats (hubungan intim dan mukadimahnya), dan ia tidak melakukan kefasikan, maka ia akan pulang ke negerinya seperti bayi yang dilahirkan oleh ibunya”
في الجنَّةِ ما لا عَينٌ رَأتْ، ولا أُذُنٌ سمِعَتْ، ولا خطَرَ على قَلبِ بَشَرٍ
“Di surga terdapat sesuatu (kenikmatan) yang belum pernah ada mata melihatnya, belum pula ada telinga pernah mendengarnya, dan belum pernah terbetik dalam hati manusia”
إنَّ أهْوَنَ أهْلِ النَّارِ عَذابًا مَن له نَعْلانِ وشِراكانِ مِن نارٍ، يَغْلِي منهما دِماغُهُ كما يَغْلِ المِرْجَلُ، ما يَرَى أنَّ أحَدًا أشَدُّ منه عَذابًا وإنَّه لأَهْوَنُهُمْ عَذابًا
“Penduduk neraka yang paling ringan adzabnya adalah yang memakai dua sandal dari api neraka. Yang membuat otaknya mendidih seperti mendidihnya kawah gunung berapi. Dan ia merasa bahwa dialah penduduk neraka yang paling keras adzabnya. Padahal dia yang paling ringan adzabnya”