نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مَطْعَمَيْنِ عَنْ الْجُلُوسِ عَلَى مَائِدَةٍ يُشْرَبُ عَلَيْهَا الْخَمْرُ وَأَنْ يَأْكُلَ الرَّجُلُ وَهُوَ مُنْبَطِحٌ عَلَى بَطْنِهِ
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang dua cara makan (1) duduk pada jamuan yang di dalamnya dihidangkan khamr; dan (2) seseorang makan dalam keadaan tengkurap”
إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه
“Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah tangannya. Dan anaknya adalah hasil jerih payahnya.”
إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه
“Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah tangannya. Dan anaknya adalah hasil jerih payahnya.”
إنَّه مِن أطيَبِ ما أكَلَ الرَّجُلُ مِن كَسْبِه، وولَدُه مِن كَسْبِه
“Pendapatan yang terbaik dari seseorang adalah hasil jerih payah tangannya. Dan anaknya adalah hasil jerih payahnya.”
النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ في الجنَّةِ والشَّهيدُ في الجنَّةِ والمولودُ في الجنَّةِ والوئيدُ في الجنَّةِ
“Nabi Shallallahu'alaihi Wasallam akan masuk surga, orang yang mati syahid (di medan perang) akan masuk surga, bayi yang lahir dalam keadaan meninggal akan masuk surga, bayi yang dibunuh orang tuanya dalam keadaan hidup juga akan masuk surga”