مَن قالَ: أشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وحْدَهُ لا شَرِيكَ له، وأنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ ورَسولُهُ، وأنَّ عِيسَى عبدُ اللهِ، وابنُ أمَتِهِ، وكَلِمَتُهُ ألْقاها إلى مَرْيَمَ ورُوحٌ منه، وأنَّ الجَنَّةَ حَقٌّ، وأنَّ النَّارَ حَقٌّ، أدْخَلَهُ اللَّهُ مِن أيِّ أبْوابِ الجَنَّةِ الثَّمانِيَةِ شاءَ
“Barangsiapa yang mengucapkan: aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu baginya, dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya, dan bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan anak dari umat-Nya, dan ia adalah kalimat Allah yang diberikan kepada Maryam dan ruh dari-Nya, dan bersaksi bahwa surga itu benar adanya dan neraka itu benar adanya, maka Allah akan masukan ia ke surga dari delapan pintu surga yang mana saja”
في الجنةِ بابٌ يُدْعَى الرَّيانُ ، يُدعَى لهُ الصائِمونَ ، فمَنْ كان من الصائِمينَ دخلَهُ ، ومَنْ دخلَهُ لا يَظمَأُ أبدًا
“Di surga ada pintu yang disebut dengan Ar Rayyan. Orang-orang yang puasa akan dipanggil untuk memasukinya. Siapa yang berpuasa akan memasuki pintu tersebut. Dan siapa yang memasukinya tidak akan kehausan selamanya.”
فِي الجَنَّةِ ثَمَانِيَةُ أبْوَابٍ، فِيهَا بَابٌ يُسَمَّى الرَّيَّانَ، لا يَدْخُلُهُ إلَّا الصَّائِمُونَ
“Di surga ada delapan pintu, diantaranya ada pintu yang dinamakan Ar Rayyan. Tidak ada yang bisa memasukinya kecuali orang-orang yang berpuasa”
لا تَقدَّموا الشهرَ بيَومٍ ولا يومينِ . إلا أن يوافقَ ذلكَ صومًا كانَ يصومُهُ أحدُكم ، صوموا لرؤيتِهِ وأفطِروا لرؤيتِهِ ، فإن غمَّ عليكُم فعدُّوا ثلاثينَ ثم أفطِروا
“Janganlah kalian mendahulukan puasa Ramadhan dengan puasa sehari atau dua hari sebelumnya. Kecuali orang yang terbiasa puasa dan bertepatan dengan datangnya bulan Ramadhan. Berpuasalah karena melihat hilal dan berbukalah karena melihat hilal. Jika terhalangi oleh mendung, maka sempurnakanlah hitungan (bulan Ramadhan) menjadi 30 hari, lalu berbukalah.”